Formasi baru 3-4-3 yang diterapkan oleh tim pelatih Madura United rupanya hanya seumur jagung. Hasil buruk melawan Semen Padang membuat mereka berubah haluan dan kembali menggunakan formasi lama 4-3-3.
Madura United selama ini memang lebih identik dengan formasi menyerang 4-3-3. Formasi ini sudah dipakai sejak ajang Piala Gubernur Kaltim tahun 2016 dan juga TSC 2016.
Hasilnya, Laskar Sapeh Kerap menjadi salah satu tim papan atas Indonesia.
Namun, pelatih Gomes de Oliveira membuat sebuah racikan baru pada laga melawan Semen Padang di Piala Presiden 2017 dengan memakai formasi 3-4-3. Hasilnya, Madura United kalah dengan skor 1-0.
“Kami butuh waktu untuk matangkan tiga pemain belakang. Kami coba saat lawan Semen Padang dan tidak berjalan dengan baik. Kami kembali saja pakai formasi biasa, tidak mau ambil resiko,” kata Gomes.
Formasi 4-3-3 sudah kembali dipakai oleh Gomes saat Madura United melawan Perseru Serui pada pekan lalu.
Baca Juga:
- 3 Alasan Arsene Wenger Harus Tinggalkan Arsenal
- Audi Field, Stadion Anyar Klub Milik Erick Thohir
- 5 Alasan Real Madrid...
Madura United pun kembali mendulang kemenangan dengan skor 3-2. Sebuah kemenangan yang penting karena membuka peluang lolos ke babak delapan besar Piala Presiden 2017.
Gomes selanjutnya mungkin tidak akan kembali memakai formasi 3-4-3 saat melawan PSCS Cilacap pada laga terakhir Grup E Piala Presiden 2017.
Ia tidak ingin kembali meraih hasil buruk. Pasalnya, ekspektasi publik agar Madura United meraih hasil baik sangat tinggi.
“Masyarakat Madura berharap banyak pada kami. Kami akan fokus untuk bisa mendapatkan kemenangan dan lolos ke babak selanjutnya. Tidak ada coba-coba formasi lagi,” ucap pelatih asal Brasil itu.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | - |
Komentar