Posisi Bali United berada di ujung tanduk dalam persaingan Grup D Piala Presiden 2017. Pasukan Hans-Peter Schaller belum pernah mendulang poin sempurna di depan publik sendiri yang memadati Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar.
Penulis: Yan Daulaka
Satu laga tersisa versus Barito Putera pada Sabtu (18/2/2017) bak pertaruhan hidup-mati bagi Bali United.
Nasib mereka juga masih harus bergantung pada hasil pertandingan lain antara Sriwijaya FC kontra Pusamania Borneo FC (PBFC).
Tim yang disebut terakhir memiliki tabungan poin setara dengan Bali United, sedangkan penguasa klasemen sementara adalah Sriwijaya FC berkat raihan empat poin dari kemenangan atas Barito dan mengimbangi kubu tuan rumah.
“Mau tidak mau kami harus menang dengan catatan PBFC kalah dari Sriwijaya. Jika mereka sampai menang kemudian kami seri lagi, artinya adalah ucapan selamat tinggal kepada Piala Presiden,” ujar asisten pelatih Bali United, I Mase Pasek Wijaya.
Baca Juga:
- Gabriel Jesus Ditangani Dokter Terbaik Dunia
- Juergen Klopp: Tidak Apa Dipanggil Micki?
- Digosipkan Jadi Suksesor Luis Enrique, Mauricio Pochettino Bungkam
Schaller tak kuasa gundah dengan posisi timnya kini. Suksesor Indra Sjafri, yang mesti memenuhi panggilan negara melatih tim nasional U-19, itu memperlihatkan raut wajah kecewa usai bermain imbang tanpa gol melawan PBFC, Senin (13/2/2017).
Pelatih berpaspor Austria ini mengungkapkan bahwa sejatinya Bali United sudah memperlihatkan kemajuan sesuai rencananya. tapi kurang cermat dalam penyelesaian akhir.
“Peluang sudah bisa mereka ciptakan, tinggal eksekusi yang harus cermat sehingga tak sampai terbuang percuma,” kata eks pelatih Persiba Balikpapan ini.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar