Kemenangan Argentina terhadap Inggris pada Piala Dunia 1986 tidak cuma bermakna tiket semifinal. Buat Diego Maradona, hasil itu merupakan pembalasan terhadap kekalahan perang.
Maradona sempat berbohong. Tidak ada aroma dendam dalam laga yang digelar di Stadion Azteca pada 22 Juni 1986 itu. Demikian penuturan sang kapten menjelang pertandingan.
Dendam yang dimaksud menyangkut perang Malvinas empat tahun sebelumnya.
Argentina menganggap pulau Malvinas sebagai warisan Kerajaan Spanyol yang menguasai Argentina pada awal 1980-an.
Di sisi lain, Inggris menyebutnya sebagai pulau Falklands. Dinamai begitu karena berada di seberang Britania Raya.
Memperebutkan pulau dengan populasi 2.932 orang itu, kedua negara menempuh jalur perang. Argentina mengalami kekalahan telak.
Lebih dari 600 tentara mereka tewas. Adapun lebih dari 11.000 orang tertangkap.
Baca juga:
- Impian Xavi Kembali ke Barcelona
- Pensiun, Mantan Bintang Timnas Belanda Terpaksa Hidup Sederhana
- Ini Meme Paling Kocak Kekalahan Barcelona dari PSG
Mengingat banyaknya korban, Maradona turut merasa terpukul dengan kekalahan negaranya. Memori Malvinas pun terbayang-bayang di benaknya menjelang laga.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar