4 timnya dari Arema FC. Eks asisten pelatih Indonesia U-23 ini mengakui anak asuhnya kalah kelas dibanding tuan rumah.
PS TNI kalah dan babak belur di Piala Presiden 2017. Mereka tak hanya tumbang pada laga terakhir Grup B, Kamis (16/2/2017), tetapi juga kalah pada dua laga sebelumnya.
”Ini adalah pelajaran berharga buat PS TNI. Kekalahan ini jadi bahan evaluasi permainan, ada banyak kekurangan dan kami bisa ambil hikmahnya,” kata Mustaqim.
”Kami kalah kelas, 70 persen pemain PS TNI adalah pesepak bola U-21,” ucap legenda Persebaya Surabaya ini.
”Kekalahan ini membuat kami banyak bahan evaluasi, saya pun mengambil hikmahnya."
Pelatih PS TNI, Mustaqim
Sebenarnya, PS TNI mampu mengendalikan permainan di babak pertama. Buktinya, beberapa kali serangan yang dibangun oleh Manahati Letusen dkk mengancam gawang Arema FC.
Sayang, gol gagal tercipta saat PS TNI mampu menekan Arema FC.
Pemain PS TNI justru melakukan kesalahan saat pelanggaran di dalam kotak penalti dilakukan bek Rinto Ali. Pemain ini melakukan tekel keras kepada Esteban Vizcarra.
Cristian Gonzales yang bertugas menjalankan eksekusi mampu menunaikan tugasnya dengan baik dengan membuka kemenangan Arema FC menjadi 1-0.
Kebobolan satu gol membuat PS TNI makin tertekan, termasuk pada babak kedua.
Baca juga:
- Menang Dramatis, Anak Asuh Rahmad Darmawan Lolos ke Putaran Ketiga
- Paras Ganda San Siro dari Sleman
- Gagal Bersinar di Singapura, Ini Kabar Terbaru Jermaine Pennant
”Ketika gol kedua terjadi, itu sedikit berpengaruh kepada mental pemain kami. Ini pelajaran berharga ke depan,” ujarnya.
Senada dengan Mustaqim, Abduh Lestaluhu mengungkapkan bahwa PS TNI kalah segalanya dari Arema FC. Karena, mereka lebih banyak dihuni oleh pemain-pemain muda.
”Kami banyak pemain muda. Kami akan lakukan evaluasi untuk ke depan,” ucap Manahati.
Seusai tersingkir dari Piala Presiden 2017, Mustaqim mengungkapkan bahwa dia punya banyak pekerjaan rumah (PR). Semua harus dibenahi sebelum bertarung di Liga 1.
”Kekalahan ini membuat kami banyak bahan evaluasi, saya pun mengambil hikmahnya. Ke depan di Liga 1 ada degradasi, kami tidak ingin merasakan hal itu,” tutur Mustaqim.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | - |
Komentar