Setelah terakhir pada 10 tahun lalu, tepatnya Francesco Totti pada musim 2006-2007, AS Roma kali ini punya peluang bagus menempatkan salah satu pemainnya sebagai raja gol Serie A.
Penulis: Dwi Widijatmiko
Striker I Lupi asal Bosnia Herzegovina, Edin Dzeko, sedang memuncaki daftar pencetak gol terbanyak dengan 18 gol bersama bomber Juventus dan capocannoniere musim lalu, Gonzalo Higuain.
Terakhir, Dzeko menjebol gawang lawan lagi saat Roma mengalahkan Crotone pada pekan ke-24, Minggu (12/2) di Stadion Ezio Scida.
Dulu, Totti menjadi top scorer dengan mencetak 26 gol. Kini, dengan rasio gol yang dimilikinya, yaitu sebesar 0,74 gol per partai, Dzeko bisa diproyeksikan bakal mengoleksi 28-29 gol hingga akhir musim nanti.
Baca juga:
- Draxler: Malam yang Sempurna
- Bulls Catat 11 Kemenangan Beruntun atas Raptors
- Ini Meme Paling Kocak Kekalahan Barcelona dari PSG
Seluruh tim Roma sepertinya sudah sepakat membantu Dzeko menjadi raja gol.
Para pemain bergantian menjadi pelayan Dzeko, menciptakan assist buat eks striker Manchester City ini.
Total sudah ada sembilan pemain yang memberikan servis buat Dzeko. Termasuk Totti, yang sudah mengumpulkan dua assist buat striker bertinggi badan 193 cm ini.
Pada saat menghadapi Crotone, gol Dzeko lahir berkat assist Mohamed Salah.
Catatan ini menjadi menarik karena pertandingan tersebut adalah penampilan pertama Moh. Salah setelah dia selesai memperkuat timnas Mesir di Piala Afrika.
Moh. Salah langsung memperlihatkan mengapa Roma sempat sangat khawatir kehilangan dia.
Dia membuat dua assist. Selain buat Dzeko, Salah juga berperan atas gol pertama yang dicetak Radja Nainggolan.
Bagi Dzeko, kembalinya Salah adalah kabar yang sangat bagus.
Eks pemain Fiorentina itu merupakan pelayan terbaik sang bomber. Moh. Salah merupakan pemain Roma yang membuat paling banyak assist buat Dzeko.
Algojo Gagal
Sedemikian seriusnya Roma mencoba menolong Dzeko untuk menjadi top scorer, dia ditunjuk sebagai pengambil penalti utama tim.
Namun, untuk hal ini, Dzeko mengecewakan.
Ketika melawan Crotone, dia punya kesempatan membuka skor lewat eksekusi penalti. Namun, Dzeko gagal menunaikan tugas sebagai algojo. Bola sepakannya melebar dari gawang.
Kejadian ini adalah kali kedua Dzeko gagal mengeksekusi penalti.
Dia juga tidak sukses ketika melawan Udinese (15/1). Dzeko adalah satu-satunya pemain yang selalu gagal menjadi algojo di Serie A musim ini.
Jika saja sukses, koleksi gol Dzeko kini sudah 20, memperbesar peluangnya menjadi raja gol.
Dengan kegagalan beruntun itu, boleh jadi Dzeko sudah kehilangan salah satu faktor yang bisa membuatnya merebut status capocannoniere.
Roma mungkin akan menugaskan orang lain mengambil penalti. Soalnya, kegagalan mengambil penalti bisa berisiko kegagalan menang.
Dzeko memahami situasi itu. “Lain kali, saya mungkin akan membiarkan pemain lain mengambil. Penalti dapat meleset, hal itu terjadi. Yang penting saya akhirnya mendapatkan gol,” kata Dzeko kepada Football Italia.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.742 |
Komentar