“It may not be an artistic masterpiece, but everybody in football is keen to get their hands on it.” Itulah kata-kata yang termuat di situs resmi UEFA tentang trofi yang beken dengan julukan Si Kuping Besar.
Penulis: Dian Savitri
Mungkin bukan trofi tercantik yang ada, tetapi semua yang terlibat di sepak bola sangat ingin meraihnya. Kira-kira begitu makna kata-kata itu. Trofi yang ada sekarang adalah edisi kelima dari desain 1967.
Desain asli atau trofi yang pertama kali dibuat diberikan kepada Real Madrid setelah klub itu menjadi juara Piala Champion sebanyak enam kali.
Sesuai aturan yang diberlakukan sejak 1968/69, piala asli menjadi milik klub mana pun yang bisa memenangi turnamen sebanyak lima kali atau tiga kali beruntun. Setelah itu, klub itu memulai siklus yang baru.
Real Madrid, Ajax, Bayern Muenchen, AC Milan, Liverpool, dan Barcelona berhak menyimpan trofi orisinil di ruang trofi mereka.
Karena trofi sudah menjadi milik Madrid, Sekjen UEFA saat itu, Hans Bangerter, diberi tugas untuk membuat trofi yang baru pada 1967. Trofi dengan tinggi 73,5 cm dan berat 7,5 kg itu dirancang oleh Juerg Stadelmann, ahli perhiasan dari Berne, Swiss.
“Saya dan ayah, Hans, mendatangi kantor Bangerter dan menutupi lantai ruang kantornya dengan berbagai desain trofi. Bangerter memberikan komentar kurang lebih seperti ini: ‘Orang Bulgaria ingin trofi yang seperti ini, orang Spanyol seperti itu, orang Jerman memilih yang seperti ini’. Lantas kami menyatukan semua desain itu layaknya menyatukan jigsaw puzzle,” kata Stadelmann.
Stadelmann lantas menyelesaikan trofi itu dalam waktu 340 jam atau sekitar 14 hari, dengan gravir permanen dilakukan oleh Fred Baenninger. Pekerjaan dilakukan dengan cepat. Selain karena deadline dari UEFA yang ketat, juga karena Stadelmann sudah punya jadwal tersendiri.
Ia akan menikah dan berencana membawa istrinya berbulan madu selama sepuluh sepuluh hari di Los Angeles.
Musim ini, jumlah total hadiah uang mencapai 1,3189 miliar euro. Kalau dikonversi ke rupiah, maka angka itu menjadi 18.714.713.061.646 atau 18,7 triliun rupiah. Uang sebanyak itu bisa dipakai untuk mendanai renovasi lengkap lima kompleks Gelora Bung Karno.
Uang hadiah itu terbagi dalam dua jenis, yaitu:
- Fixed amount atau jumlah yang telah ditentukan sebelumnya, yaitu sebanyak 761,9 juta euro. Diberikan kepada setiap klub peserta mulai fase grup. Besarannya ditentukan pada sampai di mana tim itu melaju di turnamen.
- Market pool atau hak siar televisi sebanyak 507 juta euro. Itu merupakan sebagian dari pendapatan televisi yang didapat UEFA. Didistribusikan berdasarkan dari liga mana klub bersangkutan berasal. Penentu lain adalah berapa jumlah pertandingan yang dilakukan oleh masing-masing klub.
Dari dua jenis sumber itu, setiap klub sudah bisa berhitung berapa uang yang bisa mereka dapat dari fixed amount, sebab UEFA juga sudah mengumumkan jumlah yang didapat untuk masing-masing babak.
Perinciannya adalah sebagai berikut ini:
- Pada babak play-off disediakan total 50 juta untuk 20 klub. Dua juta untuk pemenang dan 3 juta untuk yang tersingkir.
- Untuk 32 klub yang berlaga di fase grup, masing-masing langsung mendapat 12,7 juta. Di fase grup, untuk satu kali menang mendapat 1,5 juta dan satu kali seri mendapat 500 ribu.
- Di babak 16 besar, masing-masing klub mendapat 6 juta.
- Di perempat final, 6,5 juta masing-masing untuk delapan klub.
- Semifinalis mendapat masing-masing 7,5 juta.
- Runner-up mendapat 11 juta.
- Juara mendapat 15,5 juta.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar