Banyak pihak mengatakan bahwa rentetan hasil buruk timnas dalam dua dekade terakhir adalah buntut dari tidak jelasnya karakter bermain Indonesia. Kini, hal itu mulai dicarikan solusinya.
Penulis: Kukuh Wahyudi
Caranya dengan menyinergikan kerja pelatih di tiga kelompok umur berbeda. Luis Milla di timnas U-22 dan senior, Indra Sjafri di timnas U-19, serta Fachri Husaini di timnas U-16.
Kerja Fachri dan Indra dalam menggembleng anak didiknya di level junior harus berada di koridor yang sama dengan timnas senior.
"Tugas saya menyiapkan pemain-pemain masa depan Indonesia yang akan siap untuk timnas U-19. Tim U-16 menjadi tim masa depan agar bisa main di tim senior sesuai filosofi Luis Milla," kata Fachri.
Bagi Indra, yang dimaksud sinergi diakuinya butuh waktu untuk dilakukan. Tapi, secara sederhana dalam memaknai sinergi, Indra sangat siap menjalaninya.
"Sinergi dalam bentuk konkret mungkin butuh waktu. Sekarang yang jelas kalau ada pemain saya yang direkrut Milla karena spesial, saya akan sangat senang memberikannya. Semua itu sebagai bentuk saling mendukung," tuturnya.
Baca Juga:
- Martial Siap Paksa Man United Keluarkan Uang
- Lawan Arsenal, Bayern Harus Jadi Diri Sendiri
- Ini Cagub Pilihan Radja Nainggolan di Pilkada DKI Jakarta 2017
Analisis
Mendengar hal itu, Milla semakin antusias memulai kerja guna membentuk timnas Indonesia yang solid.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar