Tanda-tanda perbaikan mulai terlihat dalam permainan Persija Jakarta. Perlahan tapi pasti, porsi latihan fisik yang selama ini lebih dominan diterapkan oleh pelatih Stefano Cugurra berbuah catatan positif di Piala Presiden 2017.
Penulis: Indra Citra Sena
Setidaknya sampai pertandingan kedua fase grup, Persija belum pernah menelan kekalahan.
Hasil terbaru berupa imbang kontra Arema FC, Sabtu (11/2/2017), menjadikan peluang lolos ke fase gugur terbuka lebar.
Stefano memang tak pernah menyebutkan secara langsung bahwa dirinya mematok target tinggi di Piala Presiden, tapi melangkah sejauh mungkin berarti lebih banyak waktu merumuskan susunan pemain yang sesuai dengan keinginannya.
“Piala Presiden adalah wadah unjuk kemampuan pemain. Setiap orang memiliki peluang sama besar asalkan mau bekerja keras,” kata pelatih berkebangsaan Brasil yang akrab disapa Teco itu.
Persija tinggal mencari tambahan minimal satu poin saat meladeni Bhayangkara FC di laga pamungkas Grup B, Kamis (16/2/2017).
Sebuah misi yang tidak mudah mengingat kepercayaan diri lawan tengah meningkat selepas memetik kemenangan atas PS TNI.
Poin penting yang perlu diperhatikan adalah kelebihan Bhayangkara FC dalam hal penguasaan bola. Ruang gerak Evan Dimas Darmono selaku jenderal lini tengah mesti dibatasi agar suplai serangan terganggu.
Baca Juga:
- Martial Siap Paksa Man United Keluarkan Uang
- Lawan Arsenal, Bayern Harus Jadi Diri Sendiri
- Ini Cagub Pilihan Radja Nainggolan di Pilkada DKI Jakarta 2017
Peran menempel Evan Dimas bisa dibebankan kepada Sandi Sute. Gelandang anyar yang diangkut Persija dari Pusamania Borneo FC ini selalu mendapatkan kepercayaan mentas sejak menit pertama sampai akhir di Piala Presiden 2017.
Sandi merupakan salah satu dari empat personel Persija yang dua kali tercantum sebagai starter di Piala Presiden bersama Andritany Arhiyasa (kiper), Willian Pacheco (bek tengah), dan M Rezaldi Hehanusa (bek sayap).
Karakter tak kenal lelah mengejar bola di atas lapangan barangkali menjadi nilai plus Sandi lantaran coach Teco cenderung menyukai pemain bertipe pekerja keras.
“Kepercayaan pelatih adalah penghargaan bagi saya. Modal saya hanyalah kerja keras, tanggung jawab, dan disiplin. Saya akan berusaha lebih baik lagi andaikan kembali diberi kesempatan,” kata Sandi.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar