Striker AS Roma, Edin Dzeko, kapok mengambil tugas sebagai eksekutor penalti. Ia tak mau lagi jadi algojo tendangan 12 pas.
Trauma Dzeko dipicu oleh kejadian di kandang FC Crotone, Stadion Ezio Scida, Minggu (12/2/2016). Pada laga yang berkesudahan 2-0 untuk tim tamu itu, ia tak mampu menghasilkan gol lewat titik putih.
Penalti tersebut diberikan wasit pada menit ke-17 setelah Mohamed Salah dijatuhkan di dalam kotak terlarang Crotone. Dzeko yanng tampil sebagai eksekutor gagal mencetak gol karena tendangannya melenceng.
Beruntung bagi AS Roma karena tetap mampu membuka keunggulan pada menit ke-40 via sepakan Radja Nainggolan. Dzeko pun membayar kesalahannya dengan menyumbang sebuah gol (77').
Baca juga:
- Pelatih Hull Kritik Gol dan Tekel Keras Pemain Arsenal
- Cara Unik Cristiano Ronaldo Jemput Anaknya di Sekolah
- Ditanya Harga Eden Hazard, Ini Jawaban Conte
Kegagalan di rumah Crotone menimbulkan kekecewaan mendalam bagi Dzeko. Penyerang berusia 30 tahun itu mengaku tak akan maju lagi sebagai eksekutor.
Dzeko memang layak merasa trauma. Pasalnya, baru sebulan lalu atau 15 Januari 2017, Ia juga gagal menjebol gawang Udinese dari penalti.
2 - No player has missed more penalties than Edin Dzeko in Serie A this season (2). Panic. #CrotoneRoma
— OptaPaolo (@OptaPaolo) February 12, 2017
"Lain kali saya akan membiarkan pemain lain mengambil penalti," ucap Dzeko selepas laga kontra Crotone seperti dilansir dari Mediaset Premium.
"Akan tetapi, saya memperoleh gol jelang akhir laga dan itu adalah hal penting. Pemain mana pun bisa meleset saat menendang penalti," kata mantan eks striker Manchester City itu.
Statistik dari Transfermarkt menunjukkan Dzeko sudah 16 kali maju sebagai algojo penalti sepanjang karier porfesionalnya. Dari jumlah tersebut, tujuh eksekusi gagal berbuah gol.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Football Italia |
Komentar