MALANG, JUARa.net – Penampilan melempem PS TNI di fase grup Piala Presiden 2017 menjadi catatan serius dari pelatih Mustaqim. Ia mengaku akan melakukan sejumlah evaluasi, terutama terkait dengan kontribusi minim dari pemain asingnya.
PS TNI dipastikan tersingkir dari Piala Presiden 2017 setelah menelan kekalahan dari Bhayangkara FC dengan skor 2-1, Sabtu (11/02/2017).
Bermain di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, gawang PS TNI dibobol oleh Jajang Mulyana dan Evan Dimas.
”Tentu saja kami berharap kehadiran pemain asing bisa mengangkat prestasi tim. Artinya mereka harus punya kemampuan yang lebih baik dibandingkan dengan pemain lokal. Kami akan evaluasi mereka,” tutur Mustaqim.
Baca juga:
- Singapura U-23 di SEA Games 2017 Dilatih Penemu Bakat Zidane
- Di Malaysia, Anak Asuh Rahmad Darmawan Pesta Pada Laga Away
- Harris Harun Jadi Pesepak Bola Pertama Singapura di Liga Spanyol
Secara spesifik, Mustaqim menyoroti penampilan striker Mahamadou Barry yang tidak tampil maksimal. Pada laga pertama, ia gagal mengeksekusi penalti dan PS TNI dikalahkan Arema FC.
Sementara itu, pada laga melawan Bhayangkara FC, pemain depan asal Guinea itu minim menciptakan peluang.
”Dia memang belum maksimal. Bisa dilihat sendiri kan, Barry tidak memberikan ancaman ke gawang lawan. Kami akan sampaikan ke manajemen tentang ini,” tuturnya.
Lebih lanjut, mantan asisten pelatih timnas U-23 Indonesia itu berharap mendapatkan suntikan pemain asing baru. Mustaqim ingin PS TNI mendapatkan tambahan pemain asing untuk posisi di lini belakang.
”Kami inginnya dapat pemain di posisi bek tengah. Karena, kami bisa mengembalikan Manahati (Lestusen) di posisi terbaiknya sebagai gelandang tengah,” ujar Mustaqim.
Selain Barry, PS TNI memiliki pemain tengah asing yaitu Ibrahim Conteh asal Siera Leone.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | - |
Komentar