Mantan pebulu tangkis tunggal putri nomor satu dunia asal China, Wang Yihan, optimistis negaranya bisa kembali bangkit dalam peta persaingan dunia.
Dulu, tunggal putri China yang pernah mendominasi dunia selain Wang Yihan adalah Li Xuerui dan Wang Shixian.
Namun, akhir-akhir ini peta tersebut berubah setelah kehadiran Carolina Marin (Spanyol), Tai Tzu-ying (Taiwan), dan Ratchanok Intanon (Thailand).
Penurunan prestasi tersebut terlihat saat China untuk kali pertama gagal meraih gelar pada Kejuaraan Dunia 2015 sejak 1983.
Pada Olimpiade Rio 2016, Negeri Tirai Bambu gagal membawa pulang medali sejak keikutsertaan mereka pada multiajang empat tahunan ini 20 tahun lalu.
"Kami telah melalui masa sulit. Namun, saya percaya bahwa tunggal putri China bisa bangkit," kata juara dunia 2011 ini.
Wang Yihan bersama rekan senegaranya, Wang Shixian memutuskan pensiun sebagai pemain timnas China setelah Olimpiade Rio 2016.
"Xuerui (peringkat ke-8 dunia) dan Sun Yu (peringkat ke-4 dunia) masih tetap bermain dan akan memainkan peran utama," ucap Wang Yihan.
"Yang mengejutkan saya, kami memiliki pemain muda yang sudah memiliki prestasi seperti He Bingjiao (19) yang sudah dua kali juara superseries dan Chen Yufei (18) yang merupakan juara dunia junior 2016," tutur pemain berusia 29 tahun ini.
Menurut Wang Yihan, kedua pebulu tangkis ini jauh lebih berbakat dan memiliki kemampuan lebih baik darinya saat masih di usia yang sama.
"Beri mereka waktu dan mereka akan segera menjadi salah satu pemain terbaik dunia," ujar Wang Yihan.
Wang Yihan saat ini sedang mengikuti Liga Malaysia bertajuk SS Purple League dan memperkuat tim Petaling Jaya BC.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | The Star |
Komentar