nyanyian rasis yang kerap dinyanyikan oleh Aremania.
Panpel memasang banner himbauan yang dipasang saat laga Arema FC kontra Persija Jakarta. Laga lanjutan Grup B Piala Presiden 2017 itu berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (11/2/2017).
Secara penulisan, banner tersebut sifatnya himbauan. Tetapi, panpel Arema memiliki cara cerdik dengan menghadapkan banner tersebut ke arah penonton yang berada di tribune timur.
Praktis, dengan banner berwarna biru dengan dua rangkaian kalimat, ”Misuh bukan rasis, tapi jelek untuk kita,” dan ”Ojo Misuh Sam, Akeh Arek Licek.”
”Tugas klub memang seharusnya memberikan edukasi kepada suporter."
Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris.
Bila dirangkai dalam bahasa Indonesia, kalimat pertama mengandung arti: menghujat bukan rasis tapi jelek untuk kita. Lalu kalimat yang kedua berarti: jangan misuh mas, banyak anak kecil.
Selain letak banner yang bersinggungan langsung dengan suporter, secara kalimat kata-kata tersebut memang cukup monohok bagi Aremania.
”Kalau efektif ya Alhamdulillah. Karena selama ini, banyak yang resah kenapa masih ada lagu-lagu rasis yang dinyanyikan oleh Aremania, terutama dari orang tua yang membawa anak-anak kecil,” ucap Ketua panpel Arema FC, Abdul Haris.
Banner tersebut cukup efektif. Tulisan-tulisan itu mampu meredakan nyanyian-nyanyian rasis yang sering bergema di Stadion Kanjuruhan.
Baca juga:
- Harris Harun Jadi Pesepak Bola Pertama Singapura di Liga Spanyol
- Federasi Sepak Bola Malaysia Hukum Eks Bek Manchester United
- Di Malaysia, Anak Asuh Rahmad Darmawan Pesta Pada Laga Away
Terbukti hampir 90 menit laga Arema FC melawan Persija, tidak ada nyanyian-nyanyian rasis yang menghujat kelompok suporter lain.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | - |
Komentar