SLEMAN, JUARA.net – Laga pamungkas Grup A Piala Presiden 2017 terancam tidak bisa dilaksanakan sesuai jadwal. Pertandingan di Stadion Maguwoharjo, Sleman, itu digelar pada 15 Februari 2017.
Pada Rabu (15/2/2017) ini, hari tersebut bersamaan dengan pelaksanaan Pilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Yogyakarta dan Kulonprogo.
Kota Yogyakarta dan Kabupaten Kulonprogo termasuk daerah yang menyelenggarakan Pilkada 2017 serentak atau coblosan 152.
Pilkada yang digelar secara serentak itu segera memunculkan pertanyaan, apakah pertandingan terakhir di Grup A itu harus diundur? Apalagi selama ini, laga sepak bola di berbagai daerah selalui menyesuaikan dengan kegiatan politik.
”Informasi yang diterima masih simpang-siur. Ada yang menyebutkan laga tidak bisa digelar sehingga harus diundur,” kata ujar Edyanto, panitia pelaksana lokal Sleman untuk Piala Presiden 2017.
“Sampai saat ini belum ada keputusan. Panpel pusat berharap tidak ada perubahan jadwal pertandingan.”
Edyanto, Panitia Pelaksana Lokal Sleman untuk Piala Presiden 2017.
”Sebaliknya ada yang menyampaikan bila pertandingan tetap dilaksanakan. Pasalnya, Pilkada tidak digelar di Sleman tetapi di Kulonprogo dan Kota Yogyakarta,” tuturnya.
Menurut Edyanto, panpel pusat berharap laga tetap digelar sesuai jadwal. Ini tidak hanya terkait dengan jadwal turnamen tetapi juga sponsor dan televisi yang menyiarkan pertandingan secara langsung.
Belum lagi tempat menginap empat tim dari grup tersebut yang hanya sampai Kamis (16/2/2017) atau sehari setelah pertandingan.
Polda DI Yogyakarta merencanakan mengundang panpel lokal untuk membahas pertandingan pada jadwal itu. Pertemuan dilaksanakan pada Senin (13/2/2017).
“Sampai saat ini belum ada keputusan. Panpel pusat berharap tidak ada perubahan jadwal pertandingan,” ujar Edyanto.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | - |
Komentar