Pelatih ganda putri nasional, Eng Hian menyebut kekalahan Greysia Polii/Rosyita Eka Putri Sari pada semifinal Thailand Masters 2017 disebabkan oleh konsentrasi yang buruk.
Greysia/Rosyita gagal melangkah ke final setelah ditaklukkan pasangan unggulan pertama asal China, Chen Qingchen/Jia Yifan, dengan skor 16-21, 7-21.
"Ini bukan masalah fisik karena semalam main rubber game, tetapi konsentrasinya yang enggak tahan," kata Eng Hian yang mendampingi Greysia/Rosyita di Bangkok.
"Saya mau lihat bagaimana cara mereka mencari solusi di lapangan. Kalah atau menang itu hanya hasil akhir, yang penting prosesnya," ujar dia lagi.
Laga gim pertama berlangsung cukup menarik karena kedua pasangan saling berebut poin.
Bahkan, Greysia/Rosyita sempat memimpin 13-11. Namun setelah itu, Chen/Jia terus menekan pertahanan Greysia/Rosyita dengan permainan cepat dan keras.
Hal itu membuat Greysia/Rosyita kewalahan. Mereka juga tak dapat berbuat banyak pada gim kedua karena hanya bisa mengoleksi tujuh angka.
"Sebagai seorang pemain pelatnas utama, menyerah begitu saja tidak dapat diterima," kata Eng yang pernah meraih medali perunggu ganda putra Olimpiade Athena 2004 bersama Flandy Limpele ini.
"Seharusnya mereka bisa mencari jalan keluar. Ini bukan hanya untuk Greysia, tetapi semua pemain,” ucap Eng menambahkan.
Dengan demikian, Indonesia hanya memiliki satu wakil pada babak final Thailand Masters yakni Tommy Sugiarto.
Pemain tunggal putra tersebut akan berhadapan dengan pebulu tangkis tuan rumah, Kantaphon Wangcharoen.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Badminton Indonesia |
Komentar