Dalam kondisi normal, tidak akan ada halangan untuk Arsenal mengalahkan tamunya, Hull City, ketika kedua klub berlaga di Stadion Emirates, Sabtu (11/2/2017).
Penulis: Dian Savitri
Dalam hal materi pemain, Arsenal punya skuat yang lebih mumpuni dibandingkan Hull. Setidaknya, dari musim ke musim, Arsenal punya target untuk menjadi juara Premier League.
Kemudian dari segi catatan rekor pertemuan. Musim ini saja, Arsenal sudah menang di kandang Hull dengan skor 4-1 pada 17 September tahun lalu.
Kemudian, dari semua pertemuan sebelumnya. Terakhir kali Arsenal kalah dari Hull adalah pada 27 September 2008 di kandang The Gunners, yang juga menjadi pertemuan pertama kedua klub.
Ketika itu, Hull menang 2-1 di Premier League. Lalu, dari posisi di klasemen. Arsenal berada di tangga ke-4.
Kalau dilihat dari kebiasaan tiap musim, maka Arsenal sudah mendapatkan satu tiket menuju Liga Champions lewat babak kualifikasi.
Powerful run
— Arsenal FC (@Arsenal) February 10, 2017
Quick feet
Perfect finish@Alexis_Sanchez at his very best during #AFCvHCFC pic.twitter.com/23dtgA6rum
Baca Juga:
- Momen JUARA: Gol Penalti Antonin Panenka di Final Piala Eropa 1976
- Siapa Pemain Tersubur Inggris di Kompetisi Eropa Musim Ini?
- Firman Utina Merasa Jadi Muda Lagi
Sementara Hull berada di posisi ke-18 alias di dalam zona degradasi. Namun, kondisi saat ini tidak normal. Ketika kalah pada pertemuan pertama musim ini, Hull berada di posisi ke-8 klasemen.
Survival instinct belum muncul. Beda dengan pertemuan kali ini. Hull sedang berusaha untuk bisa keluar dari zona maut.
Satu tangga demi satu tangga, Hull naik dari posisi ke-20 hingga posisi yang ada saat ini. Korbannya? Manchester United dan Liverpool. Hull menahan seri United 0-0 di Old Trafford, sementara Liverpool mereka kalahkan 2-0.
Arsenal adalah klub besar keempat yang dihadapi The Tigers secara beruntun. Sebelum United dan Liverpool ada Chelsea.
Hull tidak bisa menjadikan Chelsea sebagai korbannya. Satu lagi, Hull kini bukan ditangani oleh Mike Phelan lagi, melainkan oleh manajer muda asal Portugal, Marco Silva.
Di tangan manajer berusia 39 tahun itu, Hull menjadi sebuah tim dengan pertahanan superketat. Akankah Arsenal menjadi korban ketiga Hull dalam rangka keluar dari ancaman relegasi?
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar