Sejak bergabung dengan Liverpool pada awal musim 2016-2017, Georginio Wijnaldum sudah mencetak tiga gol. Bukan jumlah yang impresif. Namun, sang gelandang kerap bersinar di partai besar.
Penulis: Riemantono Harsojo
Bukti terakhir muncul pada pertandingan kandang Liverpool melawan pemimpin klasemen Chelsea pada 31 Januari lalu.
Saat timnya tertinggal 0-1, sundulan Wijnaldum menyambut umpan tarik James Milner yang mengenai bek lawan masuk ke gawang untuk membuat kedudukan menjadi imbang. Skor 1-1 bertahan sampai pertandingan selesai.
Tepat satu bulan sebelumnya, pada 31 Desember 2016, gelandang asal Belanda yang biasa disapa Gini itu menjadi penentu kemenangan 1-0 Liverpool atas Manchester City di Anfield.
Kala itu sundulan Wijnaldum menyambut operan dari Adam Lallana sukses menaklukkan kiper Claudio Bravo.
Sundulan maut Gini memberikan empat poin untuk Liverpool di pertandingan besar. Yang unik, Wijnaldum bukan tipe pemain yang memiliki tampilan hebat dalam duel udara.
| Player of the Month for January is Gini Wijnaldum. Congrats, arguably the only player who played well in January. pic.twitter.com/2U1MMXDELV
— AnfieldNation (@AnfieldNation) February 8, 2017
Ukuran tinggi gelandang berusia 26 tahun ini tidak lebih dari 175 cm. Hasil Wijnaldum dalam duel udara pada laga-laga Premier League musim ini juga tidak istimewa. Dalam 47 duel udara, dia hanya menang 23 kali.
Sebagai gelandang Wijnaldum memang memiliki gaya permainan muncul tiba-tiba dari lini kedua. Setelah melawan Chelsea, dia membuka rahasia kenapa bisa mencetak gol.
"Pada jeda pertandingan manajer berkata saya harus lebih sering masuk ke kotak penalti," kata Wijnaldum kepada Liverpoolfc.com.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.741 |
Komentar