Pemain ganda putri Indonesia, Rosyita Eka Putri Sari, mendapat pengalaman berharga saat dipasangkan dengan seniornya, Greysia Polii.
Keduanya tampil bersama pada Thailand Masters 2017 dan berhasil melaju ke babak perempat final seusai mengalahkan wakil tuan rumah, Pattaranan Chamnaktan/Kittipak Dubthuk, 21-9, 21-18.
Meskipun menang dua gim langsung, laga berlangsung menegangkan karena pada gim kedua Greysia/Rosyita sempat tertinggal 14-17.
"Di saat-saat kritis seperti inilah terasa enaknya berpasangan dengan yang lebih senior seperti kak Ge (panggilan akrab Greysia)," ucap Rosyita.
"Kadang kalau lagi ketinggalan, saya tegang dan bingung mau main apa. Tadi banyak dibimbing sama kak Ge, dikasih tahu untuk fokus dan tenang. Jadi, saya tahu mau mengambil keputusan apa dalam keadaan itu," ucap Rosyita.
Sementara itu, Greysia memanfaatkan momen kritis untuk mengenal karakter pasangannya yang lebih muda tersebut.
"Saat seperti ini saya jadi tahu kalau Rosyita itu bagaimana saat posisi tertinggal. Sebaliknya, Rosyita jadi tahu saya seperti apa. Namun, kami masih perlu banyak adaptasi lagi. Bagaimana menjadi tim yang solid, kami menyiasatinya dengan banyak komunikasi di lapangan," tutur Greysia.
Rosyita kemudian menjelaskan mengapa lawan bisa membalikkan keadaan dari tertinggal hingga memimpin.
"Saat kami unggul jauh, kami secara tidak sadar mengikuti irama permainan lawan. Mereka jadi enak mainnya, bisa mengatur kami," aku Rosyita.
"Tetapi, kami jadi keteteran dan poinnya kesusul. Lalu kami berani mengambil keputusan untuk mengubah pola permainan dan mempercepat tempo seperti di game pertama," tutur Rosyita.
Menurut Greysia, pelajaran yang dia dan Rosyita ambil adalah mereka tidak boleh kehilangan fokus.
Greysia/Rosyita akan menghadapi wakil China, Bao Yixin/Yu Xiaohan, pada babak perempat final, Jumat (10/2/2017).
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | badmintonindonesie.org |
Komentar