Nasib John Terry di Chelsea penuh tanda tanya. Mungkinkah bek berusia 36 tahun itu senasib dengan mantan rekan setimnya, Marcel Desailly?
Peran Terry di skuat Chelsea tergerus sejak kedatangan Antonio Conte sebagai manajer. Dari 24 laga Premier League yang telah bergulir pada 2016-2017, ia baru tampil lima kali.
Terry kalah bersaing dengan trio langganan starter yaitu David Luiz, Gary Cahill, dan Cesar Azpilicueta.
Situasi serupa pernah dihadapi Desailly ketika berseragam Chelsea. Lelaki berusia 48 tahun tersebut angkat kaki dari Stamford Bridge lantaran posisinya tergusur oleh Terry yang saat itu masih muda.
Musim 2003-2004 menjadi kali terakhir kebersamaan Desailly dan Chelsea. Sang legenda timnas Prancis mengumpulkan total 1.988 menit bermain pada musim tersebut, sedangkan Terry 4.225.
Sama seperti Terry, ketika itu ia berumur 36 tahun.
Ada sejumlah persamaan antara Terry dan Desailly di Chelsea. Selain sama-sama beroperasi di sektor belakang, keduanya juga mengenakan ban kapten.
Selepas kepergian Desailly, Terry dan William Gallas menjelma jadi andalan lini belakang The Blues.
Melihat adanya persamaan nasib, Desailly menganggap bahwa jalan terbaik buat Terry adalah pergi ke tim lain.
Baca juga:
- Griezmann Ingin Pakai Nomor Keramat Man United
- Alasan Chelsea Gagal Datangkan Si Singa Eks Juventus
- Pogba Dapatkan Rumah Mewah dengan Harga Diskon
"Saya pergi karena mereka (Terry dan Gallas) lebih cepat dan bagus dibanding saya. Saatnya saya untuk pergi, momen mereka buat bersinar," ucap pilar Prancis ketika menjuarai Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000 itu.
"Menurut saya, sekarang adalah waktunya Terry untuk pergi," kata Desailly.
Banyak prestasi yang diukir Terry bersama Chelsea. Total 15 gelar ia berikan untuk klub beralias The Blues itu, termasuk dari ajang Premier League dan Liga Champions.
Bagaimana dengan Desailly? Ia menyumbang tiga trofi untuk Chelsea.
John Terry is the last man standing pic.twitter.com/zZb4WoTO06
— TheSPORTbible (@TSBible) February 7, 2017
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Daily Mail |
Komentar