Hobi bikin pelanggaran di dalam daerah penalti sendiri. Ya, itulah gambaran Valencia pada musim 2016-2017. Contoh teranyar terjadi saat skuat asuhan Voro takluk 0-4 dari Eibar di kandang sendiri, Sabtu (4/2/2017).
Penulis: Ade Jayadireja
Dari empat gol yang masuk ke gawang Diego Alves, satu di antaranya tercipta lewat titik putih. Pelanggaran yang dilakukan Carlos Soler pada menit ke-45 berbuah penalti buat Eibar.
Tugas sebagai algojo dijalankan dengan sempurna oleh Adrian Gonzales. Sebenarnya arah tembakan Adrian bisa ditebak oleh Alves. Hanya, laju bola terlalu kencang sehingga sulit diantisipasi.
"Kami menderita kekalahan sangat menyakitkan hari ini, terutama gol kedua dari tendangan penalti. Akan tetapi, ini hanya masalah kehilangan tiga poin," kata Voro selepas pertandingan.
Voro memang layak kecewa. Pasalnya, Soler dkk terlalu sering dihukum oleh hantu bernama penalti. Dari 20 penampilan di Primera Division musim ini, Valencia delapan kali diganjar hukuman penalti. Semua berujung gol buat tim lawan.
Jumlah tersebut menjadikan Valencia sebagai tim kasta tertinggi sepak bola Spanyol yang gawangnya paling sering dibobol via eksekusi penalti.
Peluru Hampa
Problem Valencia ternyata bukan hanya tentang hukuman penalti yang jumlahnya terlalu banyak. Mereka juga punya masalah soal akurasi tembakan jarak jauh.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar