"Partai awal selalu menyulitkan. Bukan hanya melawan 11 pemain, tetapi seisi stadion. Atmosfer luar biasa yang dibuat pendukung PSS Sleman."
Penulis: Andrew Sihombing
Kalimat di atas dituliskan bek Persipura, Ricardo Salampessy, di akun Twitter pribadinya selepas laga pembuka Piala Presiden 2017 kontra PSS Sleman, yang berkesudahan tanpa gol.
Pemain berusia 32 tahun ini bukannya berniat mencari pembenaran, melainkan menyampaikan pujian tulus buat tim lawan.
Kamis (9/2), kesulitan serupa tentunya tak bakal dialami oleh Tim Mutiara Hitam saat menghadapi Persegres Gresik United.
Tidak ada yang diharapkan dari tim asuhan Angel Alfredo Vera selain pembuktian status mereka sebagai tim raksasa dan juara turnamen TSC tahun lalu.
Pada ajang TSC 2016, Persegres cuma finis di peringkat ke-17 alias tepat satu anak tangga di atas juru kunci.
Sepasang laga antara kedua tim juga berhasil dimenangi oleh Persipura dengan skor identik 3-0.
Tuntutan
Namun, seperti yang diperlihatkan dari partai pembukaan, hasil akhir tak melulu ditentukan oleh perbedaan kelas.
Selain mengupayakan Boaz Solossa bisa lebih sering berada dekat dengan gawang lawan, Vera mesti lebih mengasah penyelesaian akhir anak buahnya.
Seperti dilansir situs Labbola, Persipura mencatatkan total 18 percobaan ke gawang PSS. Sebanyak 8 upaya di antaranya mengarah tepat ke gawang lawan.
Ditambah dengan penguasaan bola yang mencapai 78 persen, fakta bahwa laga itu diakhiri dengan skor 0-0 tentu agak mengganjal di hati suporter Persipura.
Baca Juga:
- Wasit Juventus-Inter Mundur dari Piala Dunia 2018
- Firman Utina Berbicara tentang Peran di Bhayangkara FC
- Disamakan dengan Hamka Hamzah, Bagas Pilih Merendah
Bila kembali dipercaya, kondisi ini jelas menjadi tantangan besar bagi anak-anak muda di kubu Mutiara Hitam.
Osvaldo Haay misalnya, kudu mulai bisa membuktikan statusnya sebagai pemain yang digadang-gadang bakal menggantikan Boaz.
"Sejauh yang saya lihat, Osvaldo merupakan pemain yang kualitasnya paling dekat untuk bisa menggantikan Boaz," demikian pujian Ricardo atas sang pemain beberapa waktu lalu.
Pemain sayap Prisca Womsiwor (21 tahun) pun dibebani harapan serupa. Gelandang sayap berusia 21 tahun ini mesti bisa membuktikan bahwa ia tak kalah bagus dibandingkan Feri Pahabol.
Demikian juga Marinus Wanewar, yang posisinya digantikan oleh Robertino Pugliara di babak kedua kontra PSS. Di pundak anak-anak muda ini juga asa Persipura disampirkan.
Asa yang tentu saja tinggi mengingat Mutiara Hitam baru kali ini berlaga di Piala Presiden.
Pada edisi pertama di tahun 2015, Persipura absen karena tim baru dibubarkan. Sejumlah pilar Persipura ketika itu tersebar di sejumlah klub.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar