Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Manchester United Terpaksa Bergantung kepada Ibra

By Rabu, 8 Februari 2017 | 12:44 WIB
Penyerang Manchester United, Zlatan Ibrahimovic (tengah), merayakan kesuksesannya mencetak gol ke gawang Leicester City dalam laga Premier League di King Power Stadium, Leicester, 5 Februari 2017.
SHAUN BOTTERILL/GETTY IMAGES
Penyerang Manchester United, Zlatan Ibrahimovic (tengah), merayakan kesuksesannya mencetak gol ke gawang Leicester City dalam laga Premier League di King Power Stadium, Leicester, 5 Februari 2017.

Statistik menunjukkan Manchester United melepaskan 406 tembakan ke gawang lawan di liga. Setan Merah mencetak 36 gol. Kata lainnya, tingkat konversi United hanya 8,87 persen. Zlatan Ibrahimovic pun memiliki kelemahannya tersendiri.

Penulis: Christian Gunawan

Kemajalan terakhir Manchester United terjadi di Old Trafford saat disambangi Hull pada tengah pekan sudah tampak bisa diatasi seusai menang 3-0 di Leicester pada Minggu (5/2/2017).

Sebelumnya, Red Devils juga membuat banyak kesempatan, tapi gagal menjadikannya gol, saat menghadapi Stoke dan Burnley.

Alhasil, pasukan Jose Mourinho masih hanya berada di dekat empat besar. Kesempatan United masuk ke zona Liga Champions akan lebih terbuka jika menang pada Rabu (1/2/2017) itu. Pasalnya, sehari sebelumnya sejumlah rival gagal membukukan poin penuh.

Dari laga Hull itu, muncul lagi kecenderungan United tergantung kepada ketajaman Zlatan Ibrahimovic. Penyerang kawakan hasil penggamitan pada musim panas lalu itu adalah pemain tertajam United dengan 15 gol.

Tersubur berikutnya adalah Juan Mata dengan lima gol. Jesse Lingard dan Paul Pogba menyusul dengan empat gol. Wajarlah bila Ibra melesatkan 95 tembakan yang mengarah ke gawang lawan.

Terbanyak selanjutnya adalah Pogba dengan 81 tembakan dan Lingard dengan 50 tembakan. Tidak terlalu mengagetkan pula, melihat sedemikian banyak tembakan yang ia lesatkan, bila Ibrahimovic menjadi pemain paling sering meluputkan peluang bersih.

Sudah selusin kali mantan penyerang Ajax, Inter, Milan, Barcelona, dan PSG ini gagal memanfaatkan kans bagus.

Efektivitas

Dari kelompok pemain yang bisa dikatakan sebagai striker, Anthony Martial merupakan pemain dengan akurasi tembakan tertinggi, yakni sebesar 47 persen. Akurasi Ibra “hanya” 42 persen. Lingard 42 persen, Wayne Rooney — sering dicadangkan — 39 persen.

Baca Juga:

Marcus Rashford paling rendah, 38 persen. Uniknya, Rashford membutuhkan hanya tujuh tembakan per gol yang ia cetak. Angka itu nomor dua paling sedikit di kelompok para penyerang.

Ibrahimovic adalah yang tersedikit dengan 6,3 tembakan per golnya. Rooney terbesar, 14 tembakan untuk setiap gol. Artinya, tingkat konversi tembakan menjadi gol yang dicatat Roo paling rendah.

Pemain bukan penyerang dengan angka tembakan per gol terbesar adalah Pogba. Pemain termahal di Inggris itu membutuhkan 20 tembakan untuk setiap gol yang ia bikin buat United.


Editor : Estu Santoso
Sumber : Tabloid BOLA No.2.740


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X