Gelandang Inter Milan, Geoffrey Kondogbia, dianggap lebih baik daripada Toni Kroos dan Sergio Busquets. Demikian penilaian kakaknya, Evans Kondogbia.
Pendapat Evans merupakan jawaban terhadap kritik yang menerpa adiknya. Dibeli dengan harga 36 juta euro (kini sekitar Rp 514,3 miliar) pada musim panas 2015, Kondogbia gagal memberikan efek signifikan terhadap Inter.
"Publik mengatakan bahwa Kondogia tampil buruk di Inter, lalu saya memeriksa statistik tentang dribble, operan sukes, dan perebutan bola," tutur Evans.
Dari penelusuran itu, Evans menemukan bahwa sang adik tidak seburuk yang diberitakan media-media Italia.
A burst of pace, a clever dummy and a neat finish - @Edercitadin7 was in the mood in training this morning! ????????? #FCIM pic.twitter.com/Inl09prJJX
— F.C. Internazionale (@Inter_en) February 3, 2017
Baca Juga:
- Cerita di Balik Gol Pertama Lilipaly untuk Cambuur
- Ronaldinho Resmi Pulang ke Barcelona
- Luis Milla, Pelatih dengan Gaji Termahal Sepanjang Sejarah Timnas
Bahkan, menurut Evans, Kondogbia hanya kalah dari kompatriotnya asal Perancis, Paul Pogba, untuk kategori gelandang tengah terbaik dunia.
"Saya menilai, Pogba masih menjadi gelandang terbaik. Lalu, ada Kondogbia yang mengungguli Kroos dan Busquets," tutur Evans.
"Dua nama terakhir berperan dalam kontrol permainan dan perebutan bola, tetapi tidak mencetak banyak gol," ucap dia.
Faktanya, Kondogbia tidak setajam yang dikatakan sang kakak. Dia cuma mencetak satu gol dan assist dalam 45 pertandingan bersama Inter.
Bandingkan dengan Kroos yang mengoleksi empat gol dan 40 assist dalam 127 partai bersama Madrid. Busquets juga terlihat lebih produktif berbekal catatan 12 gol dan 26 assist dalam 411 laga dengan Barcelona.
Editor | : | |
Sumber | : | Transfermarkt, So Foot |
Komentar