Sepeninggal Zlatan Ibrahimovic pada musim panas 2012, AC Milan mengalami kesulitan menemukan penyerang tengah yang andal mencetak gol. Sederet striker didatangkan dengan hasil yang tidak memuaskan.
Pada musim 2012-2013, ada Giampaolo Pazzini. Musim pertamanya lumayan. Pazzini mencetak 15 gol dalam 30 partai liga. Tapi, dia kemudian menghilang setelah hanya menyumbang enam gol di Serie A dalam dua musim setelahnya.
Di pertengahan 2012-2013 juga datang Mario Balotelli. Lagi-lagi musim pertamanya oke. Balo mencetak 12 gol hanya dalam 13 penampilan di liga. Namun, musim berikutnya, dia hanya bikin 14 gol dalam 30 partai. Pada 2014-2015, Balotelli dilepas ke Liverpool.
Pada musim kemandulan Balotelli, 2013-2014, Milan mencoba merekrut Alessandro Matri. Harganya mahal ketika dibeli dari Juventus, yaitu 12 juta euro. Akan tetapi, Matri secara menyedihkan cuma membukukan satu gol dalam 15 penampilan! Pada pertengahan musim itu, Milan meminjamkan Matri ke Fiorentina.
Musim berikutnya, giliran Fernando Torres yang datang. Seperti Matri, Torres hanya mencetak satu gol dalam 10 penampilan. Dia pun segera dipinjamkan ke Atletico Madrid pada musim itu juga.
AC Milan have lost 4 consecutive games in all comps for the first time since March 2014 - the last time they were in the Champions League. pic.twitter.com/5pXuknaJjj
— Squawka Football (@Squawka) February 5, 2017
Kutukan penyerang tengah kelihatannya berhasil diputus Milan saat mereka merekrut Carlos Bacca dari Sevilla musim lalu. Bacca membayar harga 30 juta euro dengan mencetak 18 gol dalam 38 laga.
Baca Juga:
- Stefano Pioli Kesal Inter Tidak Diberi 2 Penalti
- Dipermalukan Man United, Pemain Leicester Cemas
- Tekel Vardy dengan Brutal, Mata Merasa Beruntung Tak Diusir
Jumlah 18 gol adalah yang paling banyak dicetak seorang penyerang tengah Milan setelah Ibrahimovic, yang bikin 28 gol pada musim terakhirnya berbaju Setan Merah.
Namun, rupanya Bacca hanya butuh waktu untuk akhirnya ikut terpapar kutukan. Musim ini ketajamannya merosot drastis. Bacca hanya bikin delapan gol dalam 19 partai.
Kutukan juga menimpa penyerang tengah Milan yang lain, Gianluca Lapadula. Dia hanya mencetak empat gol dalam 15 penampilan.
AC Milan 0-1 Sampdoria FT:
Shots: 20-7
Pass accuracy: 84%-75%
Chances created: 14-3
Possession: 60%-40%Undone by a penalty. pic.twitter.com/bV6Aj11i6w
— Squawka Football (@Squawka) February 5, 2017
Krisis hasil yang kini menimpa Milan sedikit banyak disebabkan ketumpulan dua strikernya ini. Dalam tujuh partai terakhir, saat Milan kalah empat kali, hanya menang sekali, dan hanya mencetak lima gol, cuma dua gol yang dibukukan penyerang tengah.
Total 12 gol yang dicetak Bacca-Lapadula bahkan masih kalah dari satu orang striker Inter (Mauro Icardi/15 gol), Juventus (Gonzalo Higuain/15), dan Roma (Edin Dzeko/15), serta sama dengan satu orang penyerang tengah Lazio (Ciro Immobile). Mereka bahkan kalah dari seorang penyerang sayap yang disulap Napoli menjadi striker (Dries Mertens/16).
“Semua pemain harus tampil lebih baik, termasuk para penyerang. Kami harus terus berpikir positif karena gol pada akhirnya akan datang,” kata pelatih Milan, Vincenzo Montella.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Tuttomercatoweb |
Komentar