Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Leicester Musim Ini, antara Dongeng dan Nasib Newcastle

By Beri Bagja - Senin, 6 Februari 2017 | 09:35 WIB
Kiper Leicester City, Kasper Schmeichel, memberikan apresiasi kepada suporter yang hadir dalam laga Premier League lawan Manchester United di King Power Stadium, Leicester, 5 Februari 2017.
LAURENCE GRIFFITHS/GETTY IMAGES
Kiper Leicester City, Kasper Schmeichel, memberikan apresiasi kepada suporter yang hadir dalam laga Premier League lawan Manchester United di King Power Stadium, Leicester, 5 Februari 2017.

Sebagai juara bertahan Premier League, Leicester City mengalami penurunan performa yang drastis dalam semusim. Kiper mereka, Kasper Schmeichel, tak mau lagi membahas soal gelar musim 2015-2016.

Kekalahan 0-3 saat menjamu Manchester United, Minggu (5/2/2017), menyebabkan Leicester City kian terpuruk mendekati jurang degradasi.

Gol-gol Henrikh Mkhitaryan, Zlatan Ibrahimovic, dan Juan Mata membuat The Foxes menelan empat kekalahan beruntun di Premier League 2016-2017.

Pasukan Claudio Ranieri berada di peringkat ke-16 dengan baru menghimpun 21 poin. Mereka cuma unggul dua setrip dan satu poin di atas tim penghuni zona merah terdekat di peringkat ke-18, Hull City.

Misi menghindari degradasi kini menjadi target niscaya Leicester.

"Saatnya bagi semua pemain kami bangkit. Jika tidak, kami akan berakhir dengan degradasi. Tak ada seorang pun yang menginginkannya," ujar Schmeichel di Sky Sports.

Anak legenda Manchester United, Peter Schmeichel, itu menilai Leicester City yang menjuarai Premier League 2015-2016 telah hilang. Dongeng indah tersebut tak boleh diungkit-ungkit lagi.

Hal itu karena fokus The Foxes kini adalah keluar dari papan bawah, bukan lagi merangkai mimpi juara layaknya musim lalu.

"Mari jangan bicarakan musim lalu. Semuanya telah berlalu dan Anda bisa melihatnya jelas dari performa kami musim ini," kata pria Denmark berusia 30 tahun itu.

Perbedaan drastis muncul apabila membandingkan capaian Leicester sekarang dengan musim lalu.

Sampai pekan ke-24 di kompetisi 2016-2017 The Foxes cuma mengemas 21 angka dari catatan 5 kemenangan, 6 kali imbang, dan 13 kali kalah. 

Baca Juga:

Pada titik yang sama musim lalu, Jamie Vardy cs melesat di kutub berlawanan, puncak klasemen, dengan perolehan 50 poin atau 29 angka lebih banyak!

Mereka saat itu membukukan 14 kemenangan, 8 kali seri, dan hanya 2 kali kalah. Soal kontradiksi ini, Leicester mesti sangat waspada berkaca pada nasib Newcastle United.

Seperti Leicester, musim lalu Newcastle baru meraup 21 poin sampai pekan ke-24. Ya, ujung-ujungnya, klub beralias The Magpies itu terdegradasi pada akhir musim.

Bagaimana dengan Leicester kali ini?

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Beri Bagja
Sumber : -


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X