Chelsea menorehkan kemenangan besar 3-1 kontra tim pesaing mereka di puncak klasemen, Arsenal, pada Sabtu (4/2/2017). Gol-gol datang dari Marcos Alonso (13'), Eden Hazard (53'), dan Cesc Fabregas (85'). Arsenal hanya membalas sekali lewat gol hiburan Olivier Giroud di injury time. Berikut adalah 5 hal menarik dari laga tersebut.
1. Seberapa besar kekhawatiran fans Arsenal kehilangan Mesut Oezil dan Alexis Sanchez pada musim panas?
Arsenal perlu kemenangan besar untuk mengukuhkan diri mereka sebagai pesaing tulen menuju gelar juara Premier League. Kemenangan 3-0 atas Chelsea pada awal musim adalah satu-satunya hasil positif mereka kontra tim papan atas.
Selain itu, mereka gagal menang dalam 5 laga kontra tim 7 besar klasemen. Kemampuan bersaing ini pasti akan berdampak ke keinginan pemain-pemain kelas dunia Arsenal seperti Oezil dan Sanchez untuk bertahan di London Utara.
Namun, yang terjadi adalah sebaliknya. The Gunners menyerah 1-3 pada laga di mana mereka kalah dalam hampir segala aspek dari Chelsea, sang pimpinan klasemen sementara.
Arsene Wenger dan petinggi Arsenal perlu menunjukkan tekad dengan mendatangkan pemain-pemain berkaliber elite pada musim panas depan untuk meyakinkan duo ini bahwa ambisi mereka masih sama dengan klub.
2. Ketajaman depan gawang
Arsenal punya lini depan sangar sebelum bersua Chelsea. Mereka mencatatkan 56 usaha ke gawang dan menceploskan 10 gol dalam empat laga terakhir, terbaik di Inggris.
Namun, Chelsea menetralkan ancaman tersebut untuk sebagian besar duel dan bahkan menunjukkan taji serta perkembangan mereka dari musim lalu.
The Blues telah mencetak 33 gol di Stamford Bridge musim ini, satu lebih baik ketimbang catatan mereka di venue sama musim lalu. Serangan Chelsea begitu menggiurkan dan Arsenal, untuk mayoritas laga, terlihat sangat netral dan buntu.
Setidaknya, Arsenal masih dapat memaksa Thibaut Courtois untuk melakukan dua penyelamatan kelas dunia dari tandukan Gabriel serta Danny Welbeck sebelum merusak clean sheet lawan dengan gol Olivier Giroud.
3. Pertempuran di tengah lapangan
Kedua tim menunjukkan spektrum berbeda di tengah lapangan. Aksi pertama dari satu-satunya gelandang bertahan murni Arsenal di laga ini, Francis Coquelin, tak meyakinkan. Ia menjatuhkan Victor Moses saat winger Cheslea itu melakukan sprint di pinggir lapangan.
Coquelin beruntung tak terkena kartu kuning dari wasit Martin Atkinson.
Sebaliknya, dua defensive midfielder Chelsea begitu energik dan prima. Pada babak pertama, Nemanja Matic melepas umpan lintang lapangan nan akurat ke Marcos Alonso. Chelsea memenangkan sepak pojok dari situasi itu setelah tembakan Pedro diblok Petr Cech.
Walau The Blues gagal memanfaatkan set piece tersebut, Arsenal tak bisa melancarkan counter attack karena bola berhasil diamankan kembali oleh N'Golo Kante, partner Matic di lini tengah.
Pada babak kedua, Chelsea menggandakan kedudukan setelah Eden Hazard menerobos lapangan tengah Arsenal. Coquelin tak berdaya mencegah akselerasi Hazard. Ia bahkan sampai terguling ketika berusaha menghentikan aksi sang pemain asal Belgia.
4. Belum 100 persen, tetapi Eden Hazard sudah kembali
Kondisi pencetak gol kedua Chelsea, Eden Hazard, diragukan sebelum laga. Ia ditenggarai menderita cedera hamstring yang memengaruhi performanya. Hazard tak mencatatkan nama di papan skor dalam 5 laga sebelum ini.
Ia pun ditarik keluar pada tiga laga terakhir di menit 70-an.
Namun, Hazard memilih laga ini untuk menunjukkan maginya dalam pertandingan krusial ini. Ia mungkin memberikan penampilan terbaik dalam setahun terakhir. Golnya luar biasa dengan ia meliuk-liuk melewati setidaknya empat pemain Gunners sebelum menaklukkan Cech.
Hazard menyelesaikan 10 dribel di laga ini, terbanyak di partai dan dua kali lebih banyak dari Alexis Sanchez di Arsenal. Hazard memang kembali ditarik keluar, tetapi setidaknya dengan hanya 6 menit tersisa.
5. Liga telah selesai?
Chelsea kini membuka jarak 12 poin dari Arsenal (59 banding 47), salah satu penguntit utama mereka di klasemen. Apakah jarak tersebut terlalu besar untuk dikejar Gunners dengan sisa 14 partai?
Andaikan penalti Diego Costa ke gawang Liverpool pekan lalu masuk, publik pasti banyak yang akan mengatakan demikian.
Keunggulan mereka kini empat kali lebih besar dari yang Leicester catatkan pada fase sama musim lalu. Pada akhir pekan ke-24 musim lalu, Leicester menorehkan 50 poin, tiga lebih banyak dari Tottenham, tim peringkat kedua ketika itu.
"Jika tidak juara, semua salah Chelsea sendiri. Saya tak bisa melihat mereka kalah 3-4 laga lagi musim ini," ujar pandit BBC, Danny Mills.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | - |
Komentar