Gelandang Chelsea, Cesc Fabregas, buka suara tentang perbedaan kultur suporter di La Liga Spanyol dan Premier League Inggris. Dia mengacu kepada perlakuan yang diterima bintang Real Madrid, Cristiano Ronaldo.
Ronaldo sempat menjadi sasaran cemoohan suporter Real Madrid saat gagal mencetak gol di Santiago Bernabeu. Terakhir, pemain asal Portugal itu disiuli ketika salah mengoper bola dalam laga kontra Real Sociedad, Minggu (29/1/2017).
Dia menjawab celaan penonton tersebut dengan satu assist dan satu gol untuk kemenangan 3-0 bagi El Real.
Fabregas menilai bahwa penonton di Inggris tidak akan sevokal suporter di La Liga, terutama untuk pemain dengan kaliber Ronaldo.
"Saya rasa penonton di Premier League tidak akan ada yang melakukan hal demikian," kata Fabregas.
Kata-kata Fabregas ini senada dengan ucapan eks penyerang Real Madrid, Gonzalo Higuain.
6 - 2016 is the sixth calendar year in a row that @Cristiano scored 50+ goals (Club & Portugal All Comp.) #Opta2016. Gunpowder pic.twitter.com/PaTe5l0brw
— OptaJose (@OptaJose) January 1, 2017
Sosok yang kini memperkuat Juventus tersebut menilai bahwa suporter Real Madrid terlalu banyak menuntut.
"Fans di Serie A tidak seperti di Real Madrid yang kerap berekspektasi tinggi. Juventus dan Real Madrid sama-sama mengajarkan para pemain untuk menang, tetapi Juventus tidak punya budaya mencemooh pemainnya sendiri," kata Higuain.
Seperti Higuain, Fabregas pun tidak asing dengan kultur sepak bola di Spanyol. Sebab, dia pernah bermain bersama FC Barcelona selama tiga musim dari 2011 hingga 2014 sebelum hengkang ke Chelsea.
Meski sudah tidak lagi menyandang status pemain Blaugrana, Cesc masih memperhatikan kiprah eks klubnya tersebut. Dia optimistis bahwa Barcelona tetap akan menjadi favorit juara di semua turnamen yang mereka ikuti.
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | ESPN |
Komentar