Maverick Vinales belum berhenti menunjukkan potensinya kepada para pebalap MotoGP musim ini bahwa dia adalah kandidat kuat juara dunia 2017. Bukan hanya dari sisi hasil, tetapi juga konsistensi yang dilakukan Yamaha dengan motor YZR M1 terbaru mereka.
Penulis: Arief Kurniawan
Pebalap Spanyol berusia 22 tahun ini memang sangat menjanjikan, bahkan ketika dia baru pertama kali menggeber Yamaha pada tes akhir musim 2016 di Valencia.
Lin Jarvis, Direktur Sport Yamaha mengakui bahwa kecepatan Vinales membuat rekan setimnya yang jauh lebih punya nama, Valentino Rossi, khawatir. "Dalam tes private pun Vinales mengungguli Rossi," ujar Jarvis.
Sang pebalap sendiri sudah begitu yakin dengan kecepatan Yamaha. Karena itu, pada dua hari pertama tes pramusim di Sirkuit Sepang, Malaysia, dia tidak mencari waktu tercepat.
"Saya memfokuskan diri pada simulasi lomba," kata Vinales dalam rilisnya.
Vinales banyak menggunakan ban bekas karena fokus pada simulasi lomba. Kendati begitu, dia merasa senang karena catatan waktu yang ia ciptakan dengan ban tersebut sangat kompetitif dibanding para rival.
Sementara itu, Rossi sempat mengalami sakit kepala pada hari pertama sehingga penampilannya tidak maksimal. Baru dua hari berikutnya dia tampil normal dan mengatakan senang karena Yamaha telah menyediakan motor dengan mesin terbaru.
Adaptasi Lebih Lama
Sementara itu, Jorge Lorenzo sempat kewalahan dengan motor terbaru Ducati. Dia seperti tidak tahu mesti berbuat apa, terutama pada hari pertama.
Kondisinya membaik pada hari kedua tes. Dia mulai mendapatkan cara bagaimana mengendalikan motor Italia itu selama menikung.
Adaptasi juara dunia tiga kali ini memang butuh waktu lama. Bahkan, dia tidak pernah menjadi pebalap reguler Ducati terbaik selama tes tiga hari itu.
"Saya butuh dua hal untuk menjadi cepat bersama Ducati. Pertama, mengenal motor sedikit demi sedikit dan kedua. Kami ingin mencari celah bagaimana menjadi cepat setelah mengenalnya,” ujar Lorenzo.
Iannone dan Marquez
Andrea Iannone sempat memberi harapan besar pada Suzuki ketika ia mencatat putaran terbaik selepas hari kedua. Hal ini dilakukan Iannona dan Suzuki setelah mencari setelan terbaik yang sesuai dengan gaya balapnya.
Secara umum, selama tiga hari tes, Iannone mencatat waktu tercepat kedua setelah Vinales. Catatan ini tentu saja memberi harapan Suzuki untuk tampil sama agresifnya dengan apa yang mereka lakukan pada 2016.
Yang paling di luar dugaan tentu saja Honda. Bukan saja masalah akselerasi motor masih menghantam mereka, tetapi juga ada problem baru di sekitaran elektronik motor. Dan, prahara di hari kedua itu bukan hanya menimpa Marquez, tapi juga Dani Pedrosa.
"Hari ini kami penuh masalah," ujar Marquez dalam rilis Honda seusai melewati hari kedua. Juara dunia bertahan ini sempat terhenti di tikungan 14 karena masalah elektronik tersebut.
Namun, Marquez bangkit pada hari ketiga dan dia mampu membuntuti Vinales dari sisi catatan waktu. Tes pramusim berikut bakal dilangsungkan di Phillip Island, Australia, 15-17 Februari.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.739 |
Komentar