Saat datang ke Stadion Etihad pada Minggu (5/2/2017), Swansea City memberikan ancaman bagi tuan rumah, Manchester City, dengan grafik permainan yang sedang meningkat. Liverpool sudah menjadi korban mereka. Namun, Etihad bukan Anfield.
Penulis: Christian Gunawan
Memasuki Februari, Manchester City mesti mewaspadai Swansea. Klub ini memenangi dua laga terakhir mereka. Dua kemenangan beruntun tersebut baru kali ini mereka catat pada musim 2016-2017.
Pada tengah pekan, Swansea menang atas tamunya, Southampton. The Citizens tentu harus berhati-hati melihat torehan klub Wales itu beberapa hari sebelumnya.
Gylfi Sigurdsson cs mencatat kejutan besar dengan membawa pulang tiga poin dari Anfield, rumah Liverpool.
Tak ayal, Swansea merasakan dampak perubahan di tubuhnya. Kedatangan Manajer Paul Clement ternyata mampu mengembalikan kesegaran Swans usai memudar sejak awal musim.
Dengan dua kemenangan beruntun itu, Swans keluar dari zona degradasi. Pernyataan Clement setelah menggantikan Bob Bradley bahwa Swans mesti mempertimbangkan turun divisi malah melecut tim.
Pengaruh pemain anyar hasil rekrutan Januari memudahkan pekerjaan Clement. Tambahan amunisi semodel Martin Olsson di pertahanan dan Tom Carroll di titik gelandang bertahan memperkuat kemampuan defensif Si Angsa.
REPORT: Swansea City boosted their hopes of Premier League survival hopes by defeating #SaintsFC https://t.co/f1ZJ046cwM pic.twitter.com/JJV45P8RM9
— Sky Football (@SkyFootball) January 31, 2017
Gelandang Luciano Narsingh memberikan pilihan bagus di lini tengah. Jordan Ayew juga berpeluang membuat debut apik setelah pindah dari Aston Villa pada hari penutupan bursa transfer Januari.
Swans akan berambisi meneruskan laju mereka agar bisa menjauh dari papan bawah. Hanya, Etihad Stadium bakal sukar ditundukkan karena kemapanan si empunya.
Dominasi Era EPL
Manchester City akan mencoba tak tergelincir seperti Liverpool sepekan silam. Klub kaya ini bakal memanfaatkan keangkeran rumah mereka di mata Swansea.
Swans tak pernah mencuri poin di Etihad sejak promosi pada 2011-2012. Dari 16 lawatan, satu-satunya kemenangan Si Angsa di rumah City terjadi pada Maret 1951.
Baca Juga:
- Momen JUARA: Gol Penalti Antonin Panenka di Final Piala Eropa 1976
- Juventus Klub Paling Untung dari Piala Eropa 2016
Si Angsa hanya sekali menahan imbang tuan rumah. Sisanya adalah kekalahan.
Untuk menegaskan dominasi terhadap Swans, pasukan besutan Pep Guardiola sudah menang di Stadion Liberty pada pertemuan pertama musim ini.
Namun, seturut kelemahan lini belakang, potensi City kehilangan poin selalu terbuka. Repotnya, selama Januari, City tak menaikkan kekuatan pertahanan.
[video]http://video.kompas.com/e/5303681813001_v1_pjuara[/video]
Dibandingkan dengan Swansea City yang tampak berhasil memperkuat tim, Manchester City tidak menambal kekurangan mereka itu di bursa transfer musim dingin.
Manchester Biru tak memperkukuh jantung pertahanan, sektor yang masih lemah. John Stones, bek muda yang dibeli mahal pada musim panas, dianggap membuat lubang di sana.
Kesempatan eks bek Everton itu tampak membaik saat Citizens menang 4-0 di kandang West Ham pada Rabu (1/2/2017).
Di sisi lain, City menambah amunisi di depan dengan merekrut penyerang muda, Gabriel Jesus. Penyerang asal Brasil ini sudah menunjukkan harapan besar.
Ia berperan dalam kemenangan City atas Crystal Palace di Piala FA pada akhir pekan lalu dengan membuat assist untuk gol pembuka Raheem Sterling dan satu gol plus satu assist di debut liga kala menang atas West Ham.
Jesus telah menunjukkan diri bisa menjadi pilihan utama. Sergio Aguero, walau mencetak dua gol di Swansea, bisa kembali ke bangku cadangan seperti saat melawan West Ham.
Pada Ahad, Guardiola mungkin akan tergoda lagi untuk memamerkan kedalaman itu.
“Kami memainkan tiga pemain muda di sektor depan dengan usia rata-rata 20 tahun. Saya ingin para suporter menanti mereka. Mereka adalah masa depan klub ini. Mereka akan menjadi pemain penting dalam beberapa tahun mendatang,” ucap Pep terkait Jesus, Sterling, dan Leroy Sane usai menaklukkan West Ham.
Bersama anak-anak muda, City akan menunjukkan Etihad bukanlah Anfield, yang goyah saat seharusnya kukuh.
PRAKIRAAN FORMASI
Manchester City (4-1-4-1): 13-Caballero, 11-Kolarov, 24-Stones, 30-Otamendi, 3-Sagna, 42-Toure, 7-Sterling, 17-De Bruyne, 21-Silva, 19-Sane, 33-G. Jesus, Pelatih: Pep Guardiola, Cadangan: 1-Bravo, 5-Zabaleta, 4-Kompany, 15-J. Navas, 25-Fernandinho, 10-Aguero, 72-Iheanacho
Swansea (4-2-3-1): 1-Fabianski, 26-Naughton, 33-Fernandez, 6-Mawson, 16-Olsson, 42-Carroll, 24-Cork, 23-Sigurdsson, 8-Fer, 15-Routledge, 9-Llorente, Pelatih: Paul Clement, Cadangan: 13-Nordfeldt, 2-Amat, 22-Rangel, 4-Ki Sung-yueng, 12-Dyer, 28-Narsingh, Ayew
PREDIKSI: BOLA: 55:45, Asian Bookie: 0 : 2, William Hill: 1 (1/5) X (11/2) 2 (14/1), Betbrain: 1 (1,22) X (6,71) 2 (13,15)
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.739 |
Komentar