Mitra Kukar sudah tiba di Sleman, Yogyakarta, Rabu (1/2/2017), untuk menjalani partai penyisihan Grup A Piala Presiden 2017.
Penulis: Suci Rahayu/Gonang Susatyo/Ferry Tri Adi
Naga Mekes tak mengusung target di turnamen yang bakal dibuka pada 4 Februari itu. Pasalnya, sang pelatih, Jafri Sastra, menilai skuatnya masih dalam tahap berlatih.
Ia mengaku anak asuhnya belum siap. Mau tak mau, pelatih asal Payakumbuh, Sumatra Barat, itu sedikit mengubah program latihan demi mengakomodasi Piala Presiden.
“Persiapan kami lancar untuk kompetisi Liga 1. Kemudian dapat undangan Piala Presiden. Kami sempat ragu antara ikut atau tidak karena memang belum siap. Seharusnya kami masih tahap berlatih, tapi mengalihkan jadi bertanding. Kami sudah bicara soal target," tutur Jafri.
"Intinya, pindah latihan dari Tenggarong ke Yogyakarta. Harusnya masih persiapan umum seperti latihan fisik. Namun, diubah menjadi berlatih dan bertanding. Namanya bertanding, kami tetap punya gairah untuk tidak mau kalah meski tampil compang-camping karena baru satu minggu latihan,” ujar Jafri.
Baca Juga:
- Asal Jangan Potong Kumis, Indra Sjafri Tidak Keberatan Pakai Jas bersama Timnas
- Penjaga Gawang Persib Ini Gemar Koleksi Moge
- Timnas Indonesia Terima Undangan dari Tiga Negara
Pemain Naga Mekes boleh dibilang sudah nyaris komplet. Soal pemain asing, Mitra Kukar tinggal mencari satu pemain lagi.
Sejauh ini, Mitra Kukar sudah mendatangkan Jose Gotor (Spanyol), Oh In-kyun (Korea Selatan), dan Angel Carrascosa Munoz (Spanyol).
Namun, nama terakhir belum resmi dikontrak seperti dua pemain asing lain. Jafri sendiri masih menguji kemampuan striker asal Spanyol itu di Piala Presiden 2017.
“Carrascosa belum resmi dikontrak. Kemampuannya masih harus dilihat di Piala Presiden 2017. Jadi, dia belum pasti bergabung dengan Mitra Kukar,” kata Asisten Manajer Mitra Kukar, Noor Alam.
"Kami juga akan menyeleksi striker dari Argentina. Kami memang memilih pemain asing untuk melengkapi skuat," ucapnya.
Jafri mengungkapkan Naga Mekes sangat membutuhkan striker untuk kompetisi Liga 1. Alasannya tak lain karena hasil evaluasi di Torabika Soccer Championship (TSC) lalu, Mitra Kukar mengalami kesulitan membobol gawang lawan.
“Kami sering sulit mencetak gol. Padahal, dalam hal statistik peluang mencetak gol, Mitra Kukar termasuk paling tinggi,” ujar Jafri.
"Striker Marlon da Silva menjadi yang tertinggi. Banyak peluang, tetapi sedikit menciptakan gol. Hal itu menjadikan kami melakukan pembenahan di lini depan. Salah satu di antaranya membawa kembali Zulham Zamrun," katanya.
Ya, Naga Mekes mengembalikan si anak hilang, Zulham.
Di tengah ketidakpastian statusnya di Persib, manajemen Mitra Kukar menyelamatkan karier eks penyerangnya pada 2011-2014 itu.
Bagi Jafri, kehadiran Zulham bisa membawa perbedaan buat tim. Eks pemain Persipura itu dinilai punya pengalaman yang bisa memotivasi Naga Mekes.
“Zulham membawa perbedaan untuk kami. Dia sudah termasuk pemain senior. Tak hanya di timnas, juga klub. Kami berharap dia bisa memberikan motivasi lebih dan pengalamannya kepada tim ini, khususnya pemain muda,” tutur Jafri.
"Bergabungnya Zulham membuat tim kami komplet karena sebelumnya juga sudah ada Zuchrizal Abdul Gamal dan Bayu Pradana, yang bisa menjadi inspirasi pemain muda," ucapnya.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar