Internazionale harus menerima kenyataan tersingkir dari ajang Coppa Italia setelah takluk 1-2 dari Lazio pada babak perempat final di Stadio Giuseppe Meazza, Selasa (31/1/2017). Padahal, Nerazzurri tengah berada di puncak performa alias on fire.
Penulis: Verdi Hendrawan
Dua gol kemenangan Lazio disumbangkan Felipe Anderson pada menit ke-20 dan eksekusi penalti Lucas Biglia (56’). Inter cuma membalas lewat Marcelo Brozovic (84’). Selain torehan tiga gol, laga ini juga berlangsung panas. Wasit Marco Guida mengeluarkan dua kartu merah untuk Joao Miranda (Inter) dan Stefan Radu (Lazio).
Hasil ini praktis mengakhiri rentetan sembilan kemenangan yang diraih Inter. Padahal, Lazio yang datang sebagai tamu tidak tampil lebih baik dan baru mengalami dua kekalahan beruntun dari Juventus (0-2) dan Chievo Verona (0-1) di Serie A.
Efektivitas
Di bawah arahan pelatih Stefano Pioli, Inter bangkit dari keterpurukan. Sejak laga debut menghadapi AC Milan pada medio November 2016, pelatih berusia 51 tahun itu mengantar Nerazzurri meraih total 10 kemenangan dalam 14 laga, delapan di antaranya di Serie A Italia.
Hasil tersebut membuat Inter, yang saat itu berada di peringkat sembilan klasemen Serie A, kini mampu bertengger di posisi keempat pada pekan ke-22 dan melaju hingga perempat final Coppa Italia.
Kekalahan mengejutkan Inter ini bisa jadi disebabkan oleh efektivitas dalam memanfaatkan peluang yang tiba-tiba menghilang. Padahal, Nerazzurri memiliki jumlah peluang di atas rata-rata pada laga itu.
Inter, yang memiliki 61 persen penguasaan bola, berhasil menciptakan 17 peluang. Jumlah tersebut melebihi rata-rata peluang yang diraih Nerazzurri di Serie A. Dalam 22 partai Serie A, rata-rata Inter menciptakan 14,7 peluang per pertandingan.
Jumlah ini akan lebih tinggi lagi jika dihitung hanya selama masa kepemimpinan Pioli. Namun, dalam laga kontra Lazio, Inter hanya mampu mencetak lima tendangan on target. Rataan tembakan tapat sasaran Inter per partai sebesar 7,1.
Dengan catatan itu, Nerazzurri pun mampu mencetak 1,7 gol per partai di liga. Statistik ini bisa menjadi gambaran mengapa Inter hanya mampu mencetak satu gol. Lazio hanya memiliki 10 peluang yang empat di antaranya tepat sasaran, tapi berbuah dua gol.
“Saya pikir kami memulai pertandingan dengan bagus. Bahkan, pada 18 menit pertama saya seperti hanya melihat pemain Inter yang ada di lapangan. Kami membuat beberapa kesalahan dan harus membayarnya dengan kebobolan dari serangan balik cepat,” kata Pioli seperti dilansir Sempre Inter.
Pioli juga berharap kekalahan ini tak berdampak pada performa Inter pada pertandingan berikutnya. Terlebih, Nerazzurri akan bersua Juventus di JStadium, Minggu (5/2).
“Para pemain sudah memberikan segalanya dan saya ingin memberikan pujian kepada mereka. Kami kecewa, tetapi tim akan siap menghadapi pertandingan hari Minggu,” ungkap Pioli.
“Saya pikir kami bagus dalam belajar dan mengimplementasikan hal-hal positif yang didapatkan dari setiap pertandingan,” ucapnya lagi.
Inter terakhir kali meraih kemenangan di kandang Juventus pada 3 November 2012. Saat itu, Nerazzurri menang dengan skor 3-1.
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar