Liverpool FC gagal menang lagi di liga. Pada pekan ke-23 Premier League, Selasa (31/1/2017) di Anfield, Si Merah hanya bermain seri 1-1 melawan pemimpin klasemen, Chelsea.
Penulis: Dwi Widijatmiko
Hasil itu menggenapkan pencapaian tidak ideal Liverpool sejak pergantian tahun. Dalam empat partai liga pertama pada tahun 2017, tim asuhan Juergen Klopp tidak pernah memetik kemenangan.
Sebelum ditahan Chelsea, Liverpool juga hanya bermain imbang 2-2 kontra Sunderland (2/1) dan 1-1 versus Manchester United (15/1/2017) serta kalah 2-3 dari Swansea (21/1/2017).
Wajar jika suporter Liverpool mulai berteriak bosan melihat klub kesayangannya belakangan sulit meraih tiga poin lagi.
Tidak pernah menang dalam empat pertandingan, Liverpool resmi masuk dalam momen terburuk Klopp selama memegang klub juara Piala/Liga Champions lima kali tersebut. Hal itu terkait perolehan hasil Liverpool di liga.
Sejak Klopp datang pada 8 Oktober 2015 menggantikan Brendan Rodgers musim lalu, baru kali ini terjadi The Reds gagal menang dalam empat partai liga beruntun.
Sebelumnya, paling jelek Liverpool-nya Klopp hanya tidak menang dalam tiga partai berturut-turut.
Kejadiannya pun cuma dua kali, yaitu pada pekan 15-17 dan 20-22 musim 2015-2016. Pada musim ini, Liverpool malah sebelumnya paling buruk hanya gagal menang dalam dua pertandingan beruntun.
Catatan jelek ini jelas perlu disudahi sesegera mungkin oleh Liverpool. Mereka butuh kembali ke jalur kemenangan mengingat peringkat di klasemen terus menurun.
Dari peringkat pertama pada pekan ke-11 dan 12, kini Si Merah berada di tangga ke-4.
Kekuatan Terbaik Kembali
Pada pekan ke-24, jalan bagi Liverpool untuk kembali merasakan kemenangan cukup terbuka. Kendati bermain di kandang lawan, James Milner dkk cuma menghadapi Hull City, peringkat dua terbawah klasemen.
Skor 5-1 buat kemenangan Liverpool pada pertemuan pertama kedua tim menjelaskan perbedaan kualitas yang ada. Di atas kertas, tidak ada masalah bagi Liverpool.
Apalagi, kekuatan terbaik Si Merah telah kembali. Sempat absen lama karena cedera, Philippe Coutinho kian fasih menjadi starter lagi. Dia menyelesaikan 75 menit laga melawan Chelsea. Sadio Mane juga kembali.
Seturut tersingkirnya Senegal dari Piala Afrika, kolektor sembilan gol dan empat assist buat Liverpool di EPL itu sudah merumput lagi. Dia menggantikan Coutinho pada saat tim menghadapi Chelsea.
Baca Juga:
- Momen JUARA: Gol Penalti Antonin Panenka di Final Piala Eropa 1976
- Juventus Klub Paling Untung dari Piala Eropa 2016
- Menerka Masa Depan Joao Cancelo, Si Pemilik DNA Barcelona
Barangkali tidak mengherankan Liverpool menjumpai kesulitan pada empat partai terakhir. Mane cuma mentas dua kali dengan menit penampilan total 115.
Di pihak Hull, mereka malah kehilangan salah satu pemain terbaiknya. Robert Snodgrass, pencetak gol terbanyak dan pembuat assist terbanyak tim, dilego ke West Ham United pada bursa transfer Januari.
Liverpool berada di atas angin untuk menyudahi rentetan hasil tanpa kemenangannya. Tapi, bukan berarti Hull tanpa peluang untuk menghadirkan kejutan. Akhir-akhir ini performa The Tigers lumayan jika mentas di KCOM Stadium.
Dalam enam pertandingan kandang terbaru, Hull hanya kalah sekali. Jangan lupa, salah satu masalah terbesar Liverpool musim ini adalah partai melawan tim-tim seperti Hull.
Semua kekalahan Si Merah justru didapatkan dari tim-tim penghuni papan bawah. Liverpool takluk di tangan Burnley, Bournemouth, dan Swansea.
[video]http://video.kompas.com/e/5303681813001_v1_pjuara[/video]
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar