Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Mengubah Mentalitas Diesel AC Milan

By Kamis, 2 Februari 2017 | 12:10 WIB
Para pemain AC Milan memperlihatkan kekesalan mereka setelah laga Serie A melawan Udinese di Stadio Friuli, 29 Januari 2017.
DINO PANATO/GETTY IMAGES
Para pemain AC Milan memperlihatkan kekesalan mereka setelah laga Serie A melawan Udinese di Stadio Friuli, 29 Januari 2017.

Jerman pernah lekat dengan sebutan sebagai tim diesel. Label tersebut muncul seiring kemampuan mereka memenangi pertandingan atau mengamankan poin meski tertinggal lebih dulu.

Penulis: Sem Bagaskara

Kecenderungan lambat panas juga terjadi kepada AC Milan asuhan Vincenzo Montella.

Di Serie A 2016/17, Il Diavolo hanya pernah lima kali berada dalam posisi memimpin saat pertandingan memasuki jeda babak.

Andai klasemen Serie A hanya menghitung hasil di interval pertama, posisi Milan akan merosot ke tangga 12! Bahkan, penghuni zona degradasi, Crotone, berada di atas Il Diavolo soal koleksi keunggulan pada babak I.

Crotone berada di peringkat sembilan. Mereka tujuh kali berada dalam posisi memimpin ketika bentrokan memasuki fase rehat.

Milan berulang kali mampu melakukan comeback seperti saat melawan Crotone (2-1) atau Torino (2-2).

Namun, fisik mereka bakal terkuras jika terus menerus dihadapkan dengan kondisi tertinggal dan kewajiban membalikkan keadaan pada babak kedua.

Baca Juga:

Bukti sudah tersaji. Milan gagal mengamankan angka saat bertemu Napoli (1-2) di pekan ke-21 Serie A dan Juventus (1-2) di Coppa Italia.

Dalam sepasang laga tersebut Milan sudah tertinggal dua gol meski pertandingan belum berumur setengah jam. Melawan Udinese pada pekan ke-22, penyakit Milan seperti sudah terobati.

Mereka justru unggul cepat via gol Giacomo Bonaventura. Akan tetapi, Il Diavolo lagi-lagi gagal menutup babak I dalam posisi unggul usai striker Udinese, Cyril Thereau, bikin gol balasan.

Musim ini, Il Diavolo sangat jarang menikmati posisi unggul dari lawan. Anak asuh Montella termasuk salah satu kontestan Serie A yang mencatat durasi memimpin pertandingan paling pendek, tepatnya selama 398 menit.

Montella menyadari betul kelemahan timnya tersebut.

"Ketika unggul 1-0 kami punya peluang untuk membunuh laga. Tim melakukan pendekatan bagus dan kami kebobolan dalam situasi yang sungguh sepele," kata Montella usai timnya kalah 1-2 di kandang Udinese.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Firzie A. Idris
Sumber : Tabloid BOLA No.2.738


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X