Pelatih FC Barcelona, Luis Enrique, meminta penyelenggara La Liga menerapkan teknologi garis gawang. Dia mengutatakan pendapatnya setelah gol Luis Suarez dianulir dalam laga kontra Real Betis di Estadio Benito Villamarin, Minggu (29/1/2017).
Sepakan Jordi Alba pada menit ke-77 dianulir karena wasit menganggap bola belum melewati garis gawang.
Penyerang asal Uruguay tersebut kembali mencetak gol pada menit ke-90 yang menyamakan kedudukan menjadi imbang 1-1.
Sebelumnya, Alexander Alegria membawa tuan rumah memimpin lewat gol pada menit ke-75.
Enrique mengatakan bahwa kejadian gol Suarez tersebut merupakan salah satu indikasi perlunya teknologi garis gawang di La Liga.
3 - All three of Alex Alegria's La Liga goals for Betis have been scored at home. Liberty. pic.twitter.com/rs2CPa7VVd
— OptaJose (@OptaJose) January 29, 2017
"Saya sudah melihat tayangan ulangnya dan seperti yang pernah saya katakan, teknologi bisa membantu para wasit membuat keputusan. Wasit di La Liga jelas butuh itu," tutur Enrique.
Bomber Luis Suarez juga tidak kalah berang. Dia menganggap keputusan Alejandro Jose Hernandez yang menjadi pengadil laga merugikan timnya.
"Kami memang bisa memaksakan hasil seri, tetapi Barcelona bisa mencetak gol lebih awal. Sudah jelas gol pertama saya sudah melewati garis sepanjang satu meter," tuturnya.
8 - Luis Suárez have been involved in eight of the last ten FC Barcelona goals in all competitiones (six goals, two assists). Intense. pic.twitter.com/G5HBexmNqZ
— OptaJose (@OptaJose) January 29, 2017
Baca Juga:
- Momen JUARA: Gol Penalti Antonin Panenka di Final Piala Eropa 1976
- Simone Inzaghi: Sepak Bola Itu Kejam
- Lolos ke Babak 16 Besar, Klub Divisi 5 Liga Inggris Dibantu Alam Semesta
Di antara liga-liga Eropa, La Liga adalah satu-satunya kompetisi kasta tertinggi yang belum mengimplementasikan teknologi garis gawang.
Premier League (Inggris), Serie A (Italia), Bundesliga (Jerman), Ligue 1 (Prancis), dan Eredivisie (Belanda), sudah menggunakan teknologi itu.
Inggris adalah negara yang pertama kali menerapkannya. Negara tersebut mengacu ke sejumlah kejadian gol dianulir, termasuk kejadian di babak 16 Besar Piala Dunia 2010.
Ketika itu, wasit menganulir gol Frank Lampard ke gawang Jerman. Padahal, bola sudah melewati garis gawang.
Belanda mengikuti jejak Inggris pada 2014-2015, sementara Italia, Jerman, dan Prancis menyusul musim berikutnya
Di Portugal, turnamen Piala Portugal juga sudah menerapkan teknologi yang sama.
[video]http://video.kompas.com/e/5301842235001_v1_pjuara[/video]
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Marca |
Komentar