Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Berlanjutkah 'Kutukan Gerrard' untuk Liverpool?

By Nugyasa Laksamana - Sabtu, 28 Januari 2017 | 22:36 WIB
Eks pemain Liverpool, Steven Gerrard (kanan) dan direktur akademi Alex Inglethorpe, usai penunjukan Gerrard sebagai pelatih akademi pemain Liverpool.
Dok. Liverpool
Eks pemain Liverpool, Steven Gerrard (kanan) dan direktur akademi Alex Inglethorpe, usai penunjukan Gerrard sebagai pelatih akademi pemain Liverpool.

Terdapat fakta unik terkait hasil yang diraih Liverpool sejak kembalinya Steven Gerrard ke klub tersebut.

Setelah kontraknya bersama Los Angeles Galaxy berakhir, Gerrard memutuskan untuk gantung sepatu dari kariernya sebagai pesepak bola pada usia 36 tahun.

Pria kelahiran Whiston, Inggris itu tak lantas menghilang dari sepak bola. Pasca-pensiun, ia beralih menjadi pelatih akademi Liverpool per 21 Januari 2017.

Itulah jabatan pertama Gerrard di Liverpool setelah meninggalkan klub tersebut pada 2015 lalu.

Namun, kembalinya Gerrard ke Liverpool menghadirkan fakta aneh nan unik. Ya, sejak ia datang, The Reds selalu menelan kekalahan.

Tercatat, pasukan Juergen Klopp sudah mengalami kekalahan sebanyak tiga laga beruntun dalam tiga ajang yang berbeda.

Kekalahan pertama sejak kepulangan Gerrard dialami Liverpool saat menjamu Swansea City dalam ajang Premier League, Sabtu (21/1/2017).

Menghadapi Swansea yang menduduki papan bawah klasemen, Liverpool takluk 2-3. Hasil itu membuat Philippe Coutinho dkk terperosok ke urutan ke-4.

Kekalahan di kandang tersebut adalah yang pertama bagi Liverpool setelah 370 hari.


Hasil negatif berlanjut lima hari berselang, yakni ketika Liverpool menjamu Southampton dalam laga leg kedua semifinal Piala Liga Inggris.


Editor : Aloysius Gonsaga
Sumber : Berbagai sumber


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X