Afrika dikenal sebagai benua berisi negara-negara penghasil bakat-bakat alami bagus dalam sepak bola. Senegal dan Kamerun hanya dua di antaranya. Mereka akan mempertaruhkan pamor bin gengsi saat bertemu, apalagi dalam ajang resmi seperti Piala Afrika 2017.
Penulis: Christian Gunawan
Senegal dan Kamerun sudah merasakan Piala Dunia. Bareng Ghana, mereka sama-sama pernah mencapai perempat final, tertinggi di Benua Hitam.
Kini, di Stade de Franceville pada Sabtu (28/1/2017), keduanya mesti saling menyingkirkan.
Kalau hanya melihat pengalaman dan torehan dalam sejarah Piala Afrika, kans Kamerun tampak lebih besar.
Les Lions Indomitables (Singa-singa Tak Terkalahkan) sudah empat kali juara Afrika. Pencapaian terbaik Senegal adalah runner-up 2002.
Hanya, sebelum Gabon 2017 ini, Kamerun melewatkan dua turnamen beruntun. Senegal juga tidak lolos ke Piala Afrika 2013 dan gagal lolos dari fase grup dua tahun lalu.
Di level Piala Dunia, torehan Kamerun jauh lebih baik daripada Senegal walau tak berhasil melangkah ke fase gugur di dua PD terakhir.
Baca Juga:
- Momen JUARA: Gol Penalti Antonin Panenka di Final Piala Eropa 1976
- Logan dan Batasan Usia di Liga Indonesia
- Regulasi Pemain Muda Harus Bisa Menjaga Kualitas Liga
PD 2002 adalah satu-satunya partisipasi Senegal di ajang dunia itu. Mantap Di Gabon 2017, langkah Senegal lebih mantap. Les Lions de la Teranga memuncaki klasemen mengungguli dua tim Afrika Utara. Kamerun hanya runner-up Grup A.
“Senegal mungkin lebih berat daripada lawan-lawan sebelumnya, tapi kami akan tampil habis-habisan. Kami sudah tidak lagi berada di fase grup,” tutur Hugo Broos dikutip Pressafrik.
Pelatih Kamerun itu tak berlebihan. Materi Singa Teranga lebih mengilap. Banyak penghuni tim racikan Aliou Cisse ini merupakan andalan klub mapan Benua Biru.
Idrissa Gueye (gelandang Everton), Mame Biram Diouf (penyerang Stoke), dan Sadio Mane (penyerang Liverpool) adalah beberapa di antaranya. Inilah saat materi lebih berarti.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar