Striker Radamel Falcao mengaku masih berhasrat membantu AS Monaco meraih prestasi gelar juara. Hal ini yang membuat striker berusia 30 tahun itu menolak tawaran menggiurkan dari klub Liga Super China yang tidak disebutkan identitasnya.
Hingga pekan ke-21 Ligue 1, Monaco masih berada di puncak klasemen dengan 48 poin. Tim berjulukan Les Rouges et Blancs itu unggul dua poin atas Nice dan tiga dari Paris Saint-Germain.
Dengan bermodalkan penampilan tim muda yang solid, konsisten, serta subur di depan gawang lawan, peluang Monaco untuk mengakhiri puasa gelar Ligue 1 selama 17 tahun semakin besar.
Keberhasilan Monaco berada di puncak klasemen ini juga tidak lepas dari peran penting Falcao.
Radamel Falcao on a move to China: “I have said no three times, and it is difficult to reject these sort of offers." pic.twitter.com/yyV6LRgpoK
— Squawka News (@SquawkaNews) January 27, 2017
Sepanjang musim ini, striker asal Kolombia itu telah menyumbangkan 12 gol dari 15 pertandingan Ligue 1.
Performa gemilang Falcao itu ternyata berhasil menarik minat klub-klub tajir dari Liga Super China untuk memboyongnya. Namun, Falcao memilih untuk tetap bertahan.
Falcao mengaku bahwa tawaran gaji tinggi dari klub-klub China sempat membuat dirinya kesulitan untuk berkata tidak. Begitu juga bagi Monaco yang tergiur dengan tawaran nilai transfer.
Baca Juga:
- PSM Makassar Menang dan Mencetak Delapan Gol
- Hasil Undian Semifinal Copa del Rey, Sesuai Impian Barcelona
- Regulasi Pemain Muda Harus Bisa Menjaga Kualitas Liga Indonesia
Meski sulit, semua itu ternyata tidak membuat Falcao berpaling. Bahkan, pemain yang pernah dipinjamkan Monaco ke Manchester United dan Chelsea itu sudah tiga kali melakukannya.
"Saya telah mengatakan tidak sebanyak tiga kali. Tawaran tersebut adalah sesuatu yang sangat sulit untuk saya tolak," kata Falcao dikutip dari Squawka.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Squawka |
Komentar