Jika ada pemain Lazio yang saat ini tak yakin Biancocelesti bisa menembus zona Liga Champions (klub ibu kota ini berada di peringkat keempat, zona Liga Europa), dia adalah Senad Lulic.
Penulis: Christian Gunawan
Kekalahan Aquile di kandang Juventus pekan lalu bukan dasar tunggal keraguannya. Lulic, tidak dapat turun pekan lalu karena hukuman akumulasi kartu kuning, gusar karena mental Lazio menurun, walau kekalahan di J-Stadium tidak terlalu mengecewakan juga.
Menurut eks pemain Grasshopper dan Young Boys itu, tim harus tampil sempurna saat menyambangi rumah Juve.
“Hanya, kami seperti tak membaik dibandingkan dengan saat melawan Crotone, Genoa, dan Atalanta. Di tiga laga di kandang tersebut, kami mesti berjuang keras untuk bisa menang,” ucap gelandang berusia 31 tahun itu dikutip Repubblica.
“Saya melihat perbedaan dibandingkan sebelumnya. Saya tak melihat hasrat memenangi duel atau memanfaatkan serangan balik untuk bisa menang. Setiap pemain mesti memiliki semangat pantang menyerah sampai akhir di dalam dirinya, bertarung untuk para rekan, klub, dan para fan,” lanjut Lulic, yang juga meminta para rekannya tak terganggu isu calciomercato.
"Hal-hal itu tak bisa datang dari pelatih. Kami tak melakukannya," lanjutnya.
Menurut Lulic, Lazio perlu merendah lagi dan membuat start ulang seperti di Auronzo, tempat latihan pramusim. “Setelah kembali dari sana, kami mulai meraih hasil positif. Tak ada yang menduganya,” ujar pemain yang telah mencetak dua gol dan empat assist ini.
Bersabar
Start ulang sekaligus langkah menghentikan penurunan semangat Lazio pascapergantian tahun ditargetkan terjadi sesegera akhir pekan depan.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.737 |
Komentar