Sejak menggantikan Gustavo Poyet sebagai pelatih Real Betis pada 12 November tahun lalu, Victor Sanchez belum berhasil menaikkan posisi klub asuhannya itu. Ditinggal Poyet, Betis berada pada urutan ke-14. Kini, mereka di tangga ke-13 setelah enam pekan beruntun mandek di 14. Belum ada kemajuan.
Penulis: Dian Savitri
Selain itu, Sanchez juga mengubah formasi dasar. Kalau Poyet biasa memakai empat bek, maka sejak pekan ke-12, laga pertama Sanchez bersama Betis, klub itu memakai lima orang pemain bertahan.
Di depan pertahanan, formasinya ada alternatif: antara tiga gelandang dan dua striker atau empat gelandang dan striker tunggal.
Walau sudah berganti formasi, tetap saja penampilan Betis belum stabil. Pada laga perdana, Sanchez memakai 5-4-1 dan menang 2-0 atas Las Palmas.
Akan tetapi, pada pekan berikutnya, melawan Eibar dengan formasi yang sama, Betis kalah.
Dalam delapan laga terakhir, sejak ditangani Sanchez, Betis hanya menang tiga kali, semua di kandang sendiri, Stadion Benito Villamarin.
Kemenangan terakhir adalah melawan Leganes (8/1) dan menang 2-0. Pada partai terakhir, 22 Januari, Betis ditahan Gijon 0-0 di Villamarin.
Akhirnya, ditarik kesimpulan bahwa Betis sebenarnya jago kandang. Penampilan di kandang cenderung lebih meriah ketimbang di kandang lawan.
Akhir pekan ini, Betis akan menjamu juara La Liga musim lalu, Barcelona (29/1/2017). Klub ini adalah yang ditemui Betis pertama kali di La Liga musim ini (20/8). Ketika itu, Barcelona menang dengan nyaman, 6-2.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.737 |
Komentar