Gerard Deulofeu telah melakukan debut dengan seragam Milan pada babak perempat final Coppa Italia 2016-2017 kontra Juventus, Rabu (25/1/16). Terdapat tiga poin menarik dari debut Deulofeu yang bisa memicu optimisme Milan.
Milan tersingkir dari ajang Coppa Italia usai dikalahkan Juventus 1-2 pada fase perempat final.
Hasil tersebut tak selamanya negatif buat Milan lantaran pemain baru mereka, Gerard Deulofeu, memberikan impresi positif. Deulofeu mentas selama 10 menit terakhir duel melawan Juve.
Terdapat tiga poin menarik dari debut Deulofeu dengan kostum Milan di Juventus Stadium itu.
Kecepatan
Deulofeu masuk menggantikan Carlos Bacca. Maksud pelatih Milan, Vincenzo Montela, jelas. Sang pelatih ingin mengeksploitasi kecepatan Deulofeu.
Keputusan Montella tak keliru lantaran jebolan akademi La Masia itu beberapa kali merepotkan barisan pertahanan Juve via pergerakannya.
Baca Juga:
- Satu Perbuatan Conte yang Bikin Fabregas Sedih di Chelsea
- Pelatih Hull Optimistis Timnya Bisa Singkirkan Man United
- Marcus Rashford Memberi Semangat kepada Pemain Hull
Bahkan, Deulofeu mendapatkan peluang emas mencetak gol. Pada akhirnya, tak ada persembahan gol dari Deulofeu.
Namun, pemakai nomor tujuh itu tak perlu kecewa lantaran gol pada laga debut tak selalu membawa peruntungan bagus. Lihat saja, Ricardo Oliveira.
Oliveira langsung bikin gol pada partai pertama bersama Milan pada 2006-2007. Tapi dalam 25 pertandingan berikut koleksinya hanya bertambah dua biji.
Oliveira hanya bertahan semusim di Milan.
Fleksibilitas
Deulofeu membuktikan ucapannya bahwa ia bersedia mentas di posisi mana pun. Ketika melawan Juve, pemuda berumur 22 tahun tersebut memerankan tugas sebagai penyerang nomor sembilan semu.
"Deulofeu adalah seorang sayap. Kami bermain terlalu dalam dan Bacca kelelahan. Karena itu saya mencoba memanfaatkan kecepatan Deulofeu," kata Montella.
Kolaborasi
Partai Juventus vs Milan pada perempat final Coppa Italia memasuki detik-detik akhir. Milan berupaya tampil menekan.
Kejadian di area kanan pertahanan Juventus tentu tak bakal luput dari catatan Montella. Kombinasi operan apik tercipta dari kaki Deulofeu dan Suso.
Kesepahaman seperti langsung terjalin meski kebersamaan Deulofeu dan Suso belum berumur satu minggu. Kendati demikian, keduanya adalah sahabat lama.
Deulofeu dan Suso bahu-membahu mengantar Spanyol U-19 menjuarai Euro pada 2012.
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar