Gelandang tim nasional Indonesia, Stefano Lilipaly, melakoni debut gemilang bersama klub barunya, SC Cambuur. Pemain berusia 27 tahun tersebut membantu klub berjulukan The Yellow-Blues untuk kali pertama dalam sejarah lolos ke babak semifinal Piala Belanda.
Cambuur meraih tiket semifinal setelah mengalahkan FC Utrecht melalui adu penalti dengan skor 7-6 di Stadion Galgenwaard, Rabu (25/1/2017). Pertandingan harus dilanjutkan ke babak adu penalti lantaran kedua tim bermain imbang 2-2.
Pada waktu normal, Cambuur sempat unggul 2-1 berkat gol Erik Bakker (pen 47) dan Martjin Barto (67'). Akan tetapi, Utrecht mampu memaksa tim tamu bermain imbang 2-2 lewat gol Giovanni Trouppe pada menitg ke-89.
Dalam pertandingan ini, Lilipaly tampil bukan sebagai starter. Pemain jebolan Utrecht ini baru tampil pada menit ke-67, menggantikan Tissoudali.
Meskipun tergolong pemain baru di tim, Lilipaly dipercaya sebagai penendang kedelapan. Dia pun sukses membayar kepercayaan pelatih dengan menaklukkan kiper David Jensen. Eksekusi Lilipaly tersebut membuat skor menjadi imbang 6-6.
Wat een heerlijk gevoel dit!! SEMI FINALS #KNVBBEKER #CAMBUUR #HISTORY https://t.co/h7hlbFFu4S
— Stefano Lilipaly (@Stefan0Lilipaly) January 25, 2017
Setelah itu, Peterson sebagai penendang ke-9 dari kubu tuan rumah gagal mengeksekusi penalti. Hal tersebut melambungkan kepercayaan diri Cambuur. Jamiro sebagai penendang terakhir dari Cambuur sukses mencetak gol, sekaligus menyegel tiket semifinal.
Dit is een goed stel hoor! Hoeveel #RT's voor deze bekerhelden? #WijzijnCambuur pic.twitter.com/azfySeyIAo
— SC Cambuur (@SCCambuurLwd) January 25, 2017
Cambuur menjadi tim ketiga yang lolos ke semifinal bersama Sparta Rotterdam dan AZ Alkmaar. Satu tiket terakhir semifinal bakal diperebutkan Vitesse dan Feyenoord yang akan berlaga pada Kamis (26/1/2017).
Rencananya, pengundian babak semifinal digelar pada hari ini setelah laga semifinal terakhir. Sementara pertandingan semifinal akan bergulir mulai 1 Maret 2017.
Lilipaly sendiri memperkuat Cambuur sejak 20 Januari. Fano, sapaan akrabnya, lebih memilih bergabung dengan tim Eerste Divisie atau kasta kedua Liga Belanda daripada melanjutkan kariernya di Indonesia.
Kepada Kompas.com, Lilipaly pernah mengungkapkan alasannya bertahan di Belanda. Dia melihat Cambuur sebagai tim yang memiliki ambisi besar untuk promosi ke kasta tertinggi.
Pertimbangan lain Lilipaly memilih bertahan karena istrinya, Carmen Rowena, sedang mengandung.
Feest in de kleedkamer! #cambuur #knvbbeker pic.twitter.com/QR1vonvRKZ
— SC Cambuur (@SCCambuurLwd) January 25, 2017
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | SC Cambuur |
Komentar