Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Soal Pembatasan Usia, Banur Minta PSSI Pikirkan Dampaknya

By Verdi Hendrawan - Rabu, 25 Januari 2017 | 20:45 WIB
Dari kanan ke kiri: Bambang Nurdiansyah, Valentino Simanjuntak, dan Hidayat, menjadi narasumber dalam acara Forum Diskusi BOLA di Jakarta, 25 Januari 2017.
SEGAF ABDULLAH/JUARA.NET
Dari kanan ke kiri: Bambang Nurdiansyah, Valentino Simanjuntak, dan Hidayat, menjadi narasumber dalam acara Forum Diskusi BOLA di Jakarta, 25 Januari 2017.

Pelatih kawakan Bambang Nurdiansyah sedikit menentang kebijakan yang kini tengah dirumuskan PSSI, soal pembatasan usia pemain pada musim kompetisi 2017.

Salah satu hasil keputusan Kongres Tahunan PSSI pada 8 Januari 2017 menyebutkan, setiap klub Liga 1 hanya boleh menggunakan dua pemain yang berusia di atas 35 tahun. Sedangkan di Liga 2, hanya ada lima pemain yang berusia di atas 25 tahun per tim.

Kebijakan ini dipandang PSSI dapat memberikan kesempatan kepada pemain muda untuk berkembang dan regenerasi pemain di Indonesia bisa berjalan lancar.

Namun, keputusan ini juga mendapat reaksi keras dari berbagai kalangan, terutama pemain senior dan pelatih. Keputusan tersebut dipandang dapat menghentikan karier pemain secara tiba-tiba.

Banur, sapaan akrab Bambang Nurdiansyah, menjadi salah satu pelatih yang menentang kebijakan tersebut. Hal ini diungkapkan pelatih berusia 56 tahun itu pada Forum Diskusi BOLA di Kantor Redaksi BOLA, Rabu (25/1/2017).

Ketimbang memberlakukan batasan usia, pelatih yang kini menangani Persita Tangerang itu meminta PSSI lebih fokus kepada menggelar kompetisi di beberapa jenjang usia muda.

"Kalau bisa kebijakan ini jangan diberlakukan. Tolong ditinjau ulang. Jika ingin memberdayakan pemain muda, buatkan saja kompetisi pada jenjang di usia masing-masing," ucap Banur.

Baca Juga:

"Jika pemain muda dipaksakan tampil di level tertinggi, belum tentu kualitasnya bisa lebih baik dari seniornya. Hal ini juga bisa berdampak pada kualitas kompetisi kita," tuturnya.

Meski demikian, Banur menyerahkan segalanya kepada PSSI karena ia pun yakin kebijakan ini dibuat Ketua Umum Edi Rahmayadi demi kemajuan sepak bola Indonesia.

Namun, mantan pemain timnas di era 1980-an itu tetap meminta federasi mencarikan solusi dari dampak kebijakan tersebut.

"Saya tahu niat ketua umum PSSI ini demi kebaikan, tetapi coba dipikirkan dampaknya. Tolong dicarikan solusi bagi para pemain tersebut, seperti memfasilitasi mereka untuk bisa mendapat lisensi kepelatihan atau lainnya," ujar Banur.

"Lebih baik fokus utama saat ini adalah menggelar kompetisi usia muda. Jika kualitas kompetisi pemain muda sudah semakin baik, mereka sudah cukup matang ketika suatu saat mendapat kesempatan tampil di level atas," katanya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Estu Santoso
Sumber : -


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X