Muka baru terlihat di bangku pemain cadangan AC Milan saat skuat beralias Il Diavolo tersebut menjamu Pescara pada pekan ke-11 Serie A 2016-2017. Sosok yang dimaksud adalah penyerang muda jebolan akademi Milan, Patrick Cutrone.
Penulis: Sem Bagaskara
Cutrone kemudian tampak lagi mengisi jajaran pemain pengganti Milan dalam sepasang duel beruntun melawan Torino di 16 besar Coppa Italia (12/1/2017) dan pekan ke-20 Serie A (16/1/2017).
Jika pada pertandingan melawan Pescara statusnya sebatas dipromosikan sementara dari skuat Primavera, sekarang penyerang berusia 19 tahun itu merupakan penghuni permanen skuat utama Il Diavolo.
Cutrone bisa naik kelas seiring kepergian striker senior, Luiz Adriano (29 tahun), ke Spartak Moskva. Milan pun menjadi semakin hijau.
Keberadaan Cutrone dan hengkangnya Luiz Adriano menurunkan rata-rata usia skuat Il Diavolo menjadi hanya 25,89 tahun.
Promosi yang diberikan kepada Cutrone bukan semata untuk memenuhi kuota penyerang yang dibutuhkan pelatih Vincenzo Montella.
Penyerang kelahiran Como yang sudah memperkuat Milan sejak kategori Pulcini (U-11) itu memang punya kualitas.
Ia merupakan striker andalan Stefano Nava, pelatih tim Primavera Milan. Cutrone telah mengemas sembilan gol plus satu assist dalam 11 penampilan bareng skuat Primavera Il Diavolo.
Striker tim Primavera, Patrick Cutrone, telah dipromosikan ke tim senior Milan. (Milannewsit) pic.twitter.com/noqep5NSJk
— ACMilan FootBallNews (@ACMilan_INA) January 17, 2017
Di skuat senior Cutrone memilih nomor punggung 63. Jika ditambahkan, dua bilangan tersebut akan menghasilkan sembilan, yang merupakan nomor favorit Cutrone.
Cutrone belum semenit pun diberikan kesempatan mentas di Serie A musim ini. Namun, gaya bermainnya diyakini pas dengan filosofi Milan ala Montella.
"Montella adalah pelatih yang sangat Spanyol. Ia senang kami memainkan bola dan memiliki filosofi bermain," kata sayap andalan Il Diavolo, Suso.
Loh, bukankah Cutrone asli Italia? Memang benar. Ia merupakan pilar penting Gli Azzurrini U-19 bersama rekan satu angkatannya di Milan, Manuel Locatelli.
Akan tetapi, sejumlah pengamat menyebut gaya Cutrone mirip dengan penyerang Real Madrid dan tim nasional Spanyol, Alvaro Morata.
Baca Juga:
- Granit Xhaka, Kartu Merah dan Ditangkap Polisi
- Andai Inter Milan Dilatih Stefano Pioli Sejak Awal Musim
- Neymar Samai Rekor Ronaldinho di Barcelona
Cutrone pun mengakui bahwa Morata merupakan inspirasi terbesarnya.
"Acuan saya adalah Morata. Ia punya teknik bagus dan tahu cara melindungi bola. Saat di kotak penalti, ia sangat berbahaya," tutur Cutrone.
Bergabungnya Cutrone ke skuat utama kian menajamkan aroma ItalMilan. Hal itu juga menjadi bukti lain terkait kualitas akademi Il Diavolo.
Musim ini, terdapat delapan jebolan akademi yang berada di skuat utama Milan, yakni Gianluigi Donnarumma, Alessandro Plizzari, Mattia De Sciglio, Luca Antonelli, Ignazio Abate, Davide Calabria, Locatelli, dan Cutrone.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.736 |
Komentar