Mantan striker Arsenal, Emmanuel Adebayor, mengingat kembali insiden penyerangan yang pernah dialaminya bersama tim nasional Togo. Ia bersyukur bisa lolos dari maut.
Adebayor nyaris meregang nyawa ketika tampil dalam Piala Afrika 2010 di Angola. Bus yang mengangkut timnas Togo ditembaki orang tak dikenal.
Aksi penyerangan itu terjadi di Cabinda, sebuah daerah konflik. Kota tersebut menjadi tempat digelarnya laga Grup B yang terdiri dari Togo, Pantai Gading, Ghana, dan Burkina Faso.
Tiga orang dikabarkan tewas, mereka adalah supir bus, asisten pelatih, dan petugas media timnas. Adebayor beruntung tak tertembus timah panas.
Baca juga:
- Bermaksud Pamer Otot, Bintang Chelsea Justru Kena Cemoohan
- Sanjungan Menpora untuk Dua Srikandi Penakluk Gunung Vinson Massif
- Striker Kegemukan Masih Jadi Masalah di Torino
"Saya berada di Cabinda pada 2010. Saya bisa saja duduk di kursi roda atau bahkan meninggal dan tak ada satu pun yang akan memikirkan saya," ucap Adebayor dikutip FourFourTwo.
"Sekarang, saya berada di Gabon untuk bermain di Piala Afrika. Jelas itu sebuah keberuntungan, bukan?" kata pemain berusia 32 tahun itu.
Tujuh tahun pasca-tragedi di Angola, Adebayor kembali tampil bersama Togo di turnamen serupa. Kompetisi tahun ini berlangsung di Gabon.
Togo tergabung di Grup C bersama Rep Demokratik Kongo, Maroko, dan Pantai Gading. Namun, mereka gagal lolos karena berada di dasar klasemen.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | FourFourTwo |
Komentar