Kalau ditanya semua yang ada di paddock MotoGP, apakah itu bos tim, pebalap, sampai promotor Dorna, negara mana yang belum ada di kalender mereka dan paling layak menggelar MotoGP dengan semua potensinya, jawabannya pasti sama: Indonesia.
Penulis: Arief Kurniawan
Negeri indah ini memang sudah lama tertidur dari menggelar event olahraga yang menyita perhatian dunia. Dan, Palembang coba membangunkannya sambil seolah menyadarkan, ‘Ayo, jangan tidur terus!’.
Penjualan motor di Indonesia adalah salah satu yang terbesar di dunia, bila bukan yang terbesar.
Tak heran bila hampir setiap tahun bos-bos tim top MotoGP selalu ingin ke Tanah Air untuk meluncurkan motor terbaru mereka atau hanya bertegur sapa dengan penggemar.
Mereka ingin membalas budi kepada Indonesia yang telah menjadi tempat penjualan jutaan motor mereka.
Valentino Rossi berkali-kali memuji fanatisme penonton MotoGP Indonesia, selain tentu saja jumlahnya yang tak bisa dianggap kecil.
Marc Marquez memberikan pujian yang sama terhadap penggemar olahraga balapan roda dua ini. Rossi, Marquez, dan pebalap lainnya pasti juga ingin tampil bukan hanya saat meluncurkan motor terbaru mereka, tapi juga di ajang GP Indonesia sesungguhnya.
Itulah mengapa Dorna menjadi “gatal” ingin membawa MotoGP kembali ke Indonesia.
Setelah Sentul gagal memenuhi persyaratan yang ditetapkan, datanglah nama baru dari Pulau Sumatra.
Bangun Sirkuit 18 Bulan
Kenapa Palembang, bukan Sentul, atau daerah lain di Pulau Jawa yang secara geografis lebih potensial dan lebih menguntungkan?
Untuk menjawabnya, Tabloid BOLA melakukan sendiri perjalanan ke ibu kota Provinsi Sumatra Selatan itu dua pekan lalu.
Selain mewawancarai Gubernur Alex Noerdin, Tabloid BOLA pun melakukan perjalanan ke calon lokasi sirkuit di Jakabaring, kompleks olahraga yang memang sengaja dibangun untuk beragam event internasional.
Kesimpulan awal, Palembang memang siap menyambut MotoGP kembali ke Indonesia mulai 2018.
Dana untuk membangun sirkuit mereka sudah punya, infrastruktur pun sedang dikerjakan, dan yang terpenting menyiapkan kota dan penduduk Palembang itu sendiri agar layak saat dikunjungi.
Palembang memang sangat serius bersiap diri. Karena pada 2018 bukan hanya MotoGP yang datang, tapi juga Asian Games. Bahkan, AG XVIII itu datang lebih dulu, di mana Palembang menjadi tuan rumah bersama Jakarta.
Kepastian Palembang ini menyusul kegagalan Sentul dan Kemenpora dalam mencapai kata sepakat tentang pendanaan renovasi sirkuit tersebut.
Tadinya, Sentul tetap jadi prioritas Dorna untuk menggelar GP Indonesia mulai 2017.
Berita itulah yang membuat Palembang bergerak cepat.
Mereka meyakinkan investor akan potensi lahan yang ada di Jakabaring, bahwa membuat sirkuit di sana tentu sangat prospektif.
Mereka pun menghubungi Tilke Engineering, perusahaan pembuat sirkuit-sirkuit modern milik arsitek kenamaan asal Jerman, Hermann Tilke.
Dana untuk membangun sirkuit mereka sudah punya, infrastruktur pun sedang dikerjakan, dan yang terpenting menyiapkan kota dan penduduk Palembang itu sendiri agar layak saat dikunjungi.
Setelah semua beres, akhirnya Alex dan tim menghadap Dorna pada pentas GP Malaysia 2016. Dorna pun memberikan lampu hijau. Begitu mendapat persetujuan awal dari Dorna, Palembang kian gencar bersiap diri.
Bila tak ada aral, pembangunan Sirkuit Jakabaring bakal dimulai Februari atau Maret 2017. Pembangunan selama 18 bulan dirasa cukup untuk kemudian memanggungkan Rossi, Marquez, Jorge Lorenzo, dan kawan-kawan pada akhir 2018.
Melihat proses yang ada, ambisi Palembang untuk membawa MotoGP kembali ke Indonesia bukanlah seperti proyek simsalabim.
Mereka sudah punya rencana matang berdasarkan menggelar beragam kejuaraan internasional. Dan untuk MotoGP kini tinggal mengeksekusinya.
Indonesia sudah dibangunkan dan kini mesti mendukung Palembang, tidak bisa tidak.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.736 |
Komentar