Gelandang Raphael Guillermo Eduardo Maitimo mendukung program naturalisasi atlet di Indonesia. Namun, pemain berusia 32 tahun itu menyarankan pemerintah agar tidak asal comot.
Raphael Maitimo tidak asal bicara. Buktinya, karier beberapa pemain naturalisasi 'seangkatan' dia boleh dibilang merosot.
Sebut saja Tonnie Cussel dan Ruben Wuarbanaran. Kedua pemain tersebut kini hanya berkiprah di kompetisi amatir Belanda.
Hal itu tentu berbeda dengan Maitimo yang masih mampu menarik minat klub-klub di Indonesia.
"Saya pikir program naturalisasi baik buat Indonesia. Tetapi, pemerintah harus jeli dan memilih pemain yang memang bagus," ucap Maitimo kepada JUARA, beberapa waktu lalu.
Baca juga:
- Persiapan Persiba Bantul Buram, Suporternya Keluarkan Petisi
- JUARA Klasik 24 Januari 1987, Petinju dan Promotor pun KO
- Teco Dibimbing Pelatih yang Bawa Brasil Juara Piala Dunia 1994
"Ya, jangan hanya karena dia punya darah Indonesia lalu dinaturalisasi begitu saja. Hal itu kan yang sempat menjadi masalah," kata pemain berdarah Minangkabau itu.
Terdekat, pemerintah melalui Kemenpora memang tengah dalam proses menaturaliasi striker blasteran Indonesia-Belanda milik Jong Ajax, Ezra Walian.
Sementara itu, Maitimo juga mengungkapkan hasratnya untuk kembali membela timnas Indonesia. Maklum, sejak dinaturalisasi pada 2011, dia baru dua tahun berkostum Merah Putih.
"Tidak ada keraguan untuk kembali masuk timnas. Saya masih fit dan performa juga masih bagus. Intinya, saya selalu siap untuk timnas," tutur eks pemain Arema FC itu.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | - |
Komentar