Saat Paul Pogba belum mencetak gol di tahun 2017, abangnya, Mathias Pogba, sudah melakukannya dan bahkan merayakannya dengan penuh gaya.
Pada 21 Januari 2017, Mathias Pogba mencetak gol yang menyelamatkan klubnya, Sparta Rotterdam, dari kekalahan dalam partai lanjutan Liga Belanda.
Gol sundulan Mathias ke gawang AZ Alkmaar pada menit ke-85 membuat Sparta mampu menahan tim tuan rumah dengan skor 1-1.
Setelah mencetak gol, Mathias merayakannya dengan sedikit menari. Setelah itu, penyerang berusia 26 tahun itu kembali berdansa, kali ini lebih lama.
"Saya mengatakan pada rekan setim, 'Apakah Anda siap untuk berdansa jika bola masuk?'"," ujar Mathias Pogba kepada FOX Sports setelah pertandingan.
"Saya tidak melatih tarian tersebut," kata pemegang paspor Guinea dan Prancis itu.
"Tarian saya yang kedua adalah untuk para fan. Satu untuk tim, satu untuk para penggemar," jelas pemain kelahiran Conakry, Guinea tersebut.
Gol tersebut menjadi yang pertama buat Mathias di Eredivisie 2016-2017.
Mathias Pogba bergabung dengan Sparta Rotterdam pada Agustus 2016. Sebelumnya dia bermain di klub Skotlandia, Partick Thistle.
Pada Eredivisie musim 2016-2017, Mathias Pogba baru dimainkan empat kali dan seluruhnya sebagai pemain pengganti.
Tampaknya pelatih Sparta, Alex Pastoor, menyiapkan Mathias Pogba sebagai senjata dalam bola-bola udara ketika tim menemui jalan buntu.
Dengan ukuran tinggi 194 cm, Mathias mampu menjawab keinginan Alex Pastoor pada laga melawan AZ.
"Saat itu kondisinya membingungkan. Siapa yang akan kami masukkan, Zakaria El Azzouzi atau Mathias Pogba. Kecil dan lincah atau besar dan kuat. Dengan Mathias, kami bisa memaksakan memainkan bola udara. Itu pertimbangannya dan untungnya berhasil," kata Alex Pastoor.
Kesuksesan Mathias Pogba mencetak gol pertamanya di Liga Belanda bisa menambah motivasi sang adik, Paul Pogba, untuk mengemas gol pertamanya di tahun 2017 bersama Manchester United.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Fox Sports, Voetbalzone |
Komentar