Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Mengapa Tidak Ada Mekanik Indonesia pada Ajang F4 SEA 2016-2017?

By Pipit Puspita Rini - Senin, 23 Januari 2017 | 20:00 WIB
Pebalap Indonesia, Presley Martono, berdiskusi dengan mekanik saat menjalani seri keenam Formula 4 South East Asia (F4 SEA) di Sirkuit Sepang, Malaysia, Sabtu (21/1/2017).
PIPIT PUSPITA RINI/JUARA.NET
Pebalap Indonesia, Presley Martono, berdiskusi dengan mekanik saat menjalani seri keenam Formula 4 South East Asia (F4 SEA) di Sirkuit Sepang, Malaysia, Sabtu (21/1/2017).

Indonesia membawa pulang gelar juara umum Formula 4 South East Asia (F4 SEA) 2016-2017 lewat pebalap muda Presley Martono.

Prestasi tersebut akan lebih komplet jika disertai dengan kehadiran para mekanik Indonesia di belakang sukses Presley. Nyatanya, tidak ada mekanik Indonesia di ajang ini.

"Sebetulnya, mekanik-mekanik Indonesia itu bagus-bagus. Cuma, masalahnya adalah komunikasi karena kendala bahasa," kata ayah Presley, Perry Martono, yang selalu mendampingi sang anak saat balapan.

Pada F4 SEA 2016-2017, mekanik yang terlibat datang dari Malaysia, Thailand, Filipina, bahkan ada yang dari Spanyol dan Perancis.

"Menjadi mekanik memang berat karena harus bekerja keras dari pagi sampai malam. Bahkan, kadang-kadang mereka tidak sempat tidur," ujar Perry lagi.


Para mekanik mengecek mobil yang baru dipakai para pebalap pada seri keenam Formula 4 South East Asia (F4 SEA) di Sirkuit Sepang, Malaysia, Minggu (22/1/2017).(PIPIT PUSPITA RINI/JUARA.NET)

Perry juga menjelaskan bahwa untuk tim gokart miliknya, dia selalu memakai mekanik dari Indonesia.

"Saya selalu bawa mekanik Indonesia saat Presley ikut balapan gokart di Eropa. Skill mereka tidak kalah dengan yang dari Eropa. Mekanik kita bagus-bagus, apalagi untuk motor, waduh, mereka top-top," ujar Perry.

Menurut Perry, para mekanik dari Indonesia kebanyakan masih mengandalkan jam terbang, bukan teori. Dia yakin, jika mereka bisa belajar lebih banyak teori lalu dikombinasikan dengan jam terbang, hasilnya akan luar biasa.

"Mereka sulit belajar teori karena masalah bahasa. Saya sebenarnya pengin sekali pakai mekanik Indonesia untuk balapan-balapan Presley," kata Perry.

"Karena pada F4 SEA musim ini tidak ada, pokoknya saya maunya mekanik dari Asia, karena itu membuat saya merasa lebih bangga. Presley tidak pernah pakai mekanik dari Eropa," ujar dia lagi.

Selain menjadi juara umum F4 SEA 2016-2017, Presley juga mendapat tiga penghargaan lain yaitu pebalap nasional terbaik, rookie terbaik, serta pebalap dengan jumlah kemenangan terbanyak yakni sembilan.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Delia Mustikasari
Sumber : -


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X