Pekan lalu, lengkap sudah komposisi para pebalap untuk musim 2017. Tentu saja ini belum termasuk Manor, tim yang sedang berjuang mendapatkan pemilik baru.
Penulis: Arief Kuriawan
Tiga pengumuman di balapan Formula One dalam waktu nyaris bersamaan dilakukan awal pekan ini.
Pascal Wehrlein ke Sauber, lalu Felipe Massa ke Williams, dan terakhir Valtteri Bottas ke Mercedes.
Bukan suatu yang mengejutkan karena semua sudah diprediksi, hanya menanti pengesahan.
Bottas yang sudah dikontrak Williams akhirnya "dibajak" oleh Mercedes untuk menggantikan Nico Rosberg, sang juara dunia yang memilih pensiun.
Baca juga:
- Guardiola Galau Melihat Man City Gagal Tekuk Tottenham
- Angka 17 di Balik Berakhirnya Keangkeran Anfield
- Trofeo Bhayangkara 2017 Jadi Tes Pembuka Pelatih Baru Persija
Namun, tidak seperti kebanyakan kontrak pebalap papan atas, Bottas hanya dikontrak semusim.
Mercedes jelas punya opsi memperpanjang durasi ikatan tersebut. Akan tetapi, sepertinya mereka ingin benar-benar melihat pasar terbuka di musim 2018.
Paling tidak, ada Sebastian Vettel dan Fernando Alonso yang bakal mengakhiri kerja sama mereka dengan Ferrari dan McLaren di akhir tahun ini.
Artinya, bila Bottas dianggap kurang berprestasi, salah satu dari kedua nama itu siap direkrut Mercedes.
Atau, ada juga pebalap muda binaan Mercedes yang sekarang sedang dititipkan ke tim-tim lain: Esteban Ocon (Force India) dan Pascal Wehrlein (Sauber). Intinya, 2017 adalah tahun pemantauan bagi Mercedes.
"Waktu-waktu yang menyenangkan bagi saya sekaligus menantang bagi karier saya," ujar Bottas.
Menurut Martin Brundle, mantan pebalap F1 dan sekarang komentator Sky Sports F1, Bottas tak punya alasan untuk gagal.
"Ini tahun pembuktian dia. Kesempatan sudah di depan mata, dia mendapatkan mobil terbaik di grid," katanya.
Menurut bos Mercedes, Toto Wolff, Valtteri Bottas memenuhi persyaratan untuk bergabung dengan timnya.
"Selain cepat, dia juga pekerja keras dan tak banyak omong," kata Wolff dalam rilis mereka. "Sekarang saat yang pas bagi Bottas untuk menaikkan level dia."
Mendapat mobil terbaik dan rekan setim sehebat Hamilton tentu menjadi modal hebat bagi Bottas untuk memenuhi permintaan Wolff.
Masuk akal pula bila tahun ini Bottas mampu memenangi balapan perdananya.
Regulasi baru F1 2017 berupa ban lebih besar dan sayap-sayap lebih bertujuan menambah downforce, tidaklah mengurangi kemampuan Bottas untuk beradaptasi.
Bahkan, hal ini bisa menjadi keuntungan baginya pada beberapa balapan awal.
Bila seluruh tim butuh waktu untuk beradaptasi dengan regulasi baru, sehingga proses itu menciptakan balapan yang tak menentu, Bottas bisa mengambil kesempatan untuk melejit.
Hal serupa pernah terjadi pada 2012, di mana regulasi baru terkait ban juga membuat ada tujuh pemenang berbeda di tujuh balapan awal.
Bila bicara negeri asalnya, Bottas pun punya beban sejarah.
Hingga saat ini, Finlandia memiliki tiga juara dunia, terakhir adalah Kimi Raikkonen yang sekarang masih aktif bersama Ferrari.
Dua lainnya adalah Mika Hakkinen dan ayah Nico, Keke Rosberg.
Logikanya, sebagai salah satu pebalap cepat dan kini di tim jawara, Bottas pun bisa dituntut jadi juara dunia.
Bottas hanya punya satu resep agar durasi kontraknya bisa diperpanjang bukan hanya semusim, plus suatu waktu bisa merebut gelar juara dunia.
"Kerja... keras!" kata pebalap 27 tahun itu.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.735 |
Komentar