Hanya dalam waktu singkat, posisi Angel Di Maria di tim utama digoyang hebat oleh rekrutan teranyar Paris Saint-Germain, Julian Draxler. Melawan Nantes pada Sabtu (21/1) harus dimanfaatkan oleh pemain sayap asal Argentina itu bila ingin mengamankan tempatnya.
Penulis: Theresia Simanjuntak
Ketika PSG mengalahkan Rennes 1-0 dalam lanjutan Ligue 1 2016/17 (14/1), Di Maria bermain sebagai pengganti sejak menit ke-77. Posisi sayap kiri yang selama ini ia tempati dipercayakan kepada Draxler sejak menit awal.
Draxler memberi pengaruh instan sejak bergabung dari Wolfsburg pada 3 Januari dengan mencetak dua gol dalam dua penampilan beruntun. Salah satu golnya bersarang di jala Rennes.
Di Maria jelas terancam, karena sinar terang Draxler. Memang, mantan pemain Real Madrid itu juga dapat beroperasi sebagai sayap kanan. Akan tetapi, peran ini sudah dengan cemerlang dieksekusi oleh Lucas Moura.
Apabila memang bersungguhsungguh mau berjuang untuk posisi di tim utama, Di Maria perlu memberi kontribusi nyata guna membantu PSG pulang dengan tiga poin.
Tidak peduli apakah ia bermain sebagai starter atau pemain pengganti.
Pemain berumur 28 tahun itu sudah lama tidak menyumbang gol ataupun assist di Ligue 1 musim ini.
Kontribusi terakhir Di Maria di liga terjadi pada 19 November 2016 berupa satu gol. Lawan yang gawangnya Di Maria bobol pada saat itu adalah Nantes.
Sejarah pertemuan mencatat Di Maria memang senang menghadapi Nantes. Dalam tiga kesempatan, eks sayap Manchester United itu membuat dua gol dan tiga assist.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.735 |
Komentar