Tidak ada pilihan bagi tuan rumah Gabon selain memenangi pertandingan saat berjumpa Kamerun di Stade d’Angondjé, Libreville, pada Senin (23/1) dini hari WIB. Jika hanya meraih hasil imbang, maka Gabon bisa gagal lolos dari Grup A.
Penulis: Dedi Rinaldi
Pelatih Gabon, Jose Antonio Camacho, mengaku cukup pusing dengan kondisi yang dialami timnya.
Pasalnya, Gabon sudah dua kali melepaskan kesempatan meraup angka penuh dengan hanya meraih hasil imbang, yaitu saat bertemu Guinnea Bissau dan kemudian Burkina Faso.
Hasil tersebut membuat modal Gabon hanya cukup untuk menempati peringkat ketiga klasemen Grup A. Mereka akan bersaing ketat dengan Burkina Faso, yang memiliki nilai sama.
Sementara itu, Kamerun berkibar di puncak klasemen karena mampu meraup angka penuh pada laga kedua grup ketika bertemu Guinea-Bissau.
Tak pelak, tekanan pun terasa mengencang di kubu tuan rumah Gabon.
“Kami telah membuat kesulitan sendiri dengan tidak mampu menang pada dua pertandingan. Sekarang, tidak ada pilihan bagi kami selain mengalahkan Kamerun pada pertandingan terakhir grup jika ingin lolos,” kata Camacho.
Kelemahan pada sektor belakang masih menjadi kendala yang terlihat cukup jelas pada Gabon. Saat bertemu Burkina Faso, kelemahan ini yang membuat Gabon sudah tertinggal lebih dulu sebelum akhirnya mampu mengejar hasil imbang.
Beruntung Gabon memiliki striker sekelas bintang Borussia Dortmund, yaitu Pierre-Emerick Aubameyang. Tendangan penaltinya menyelamatkan Gabon dari kekalahan.
Kelemahan tersebut jelas tak boleh terulang, apalagi Kamerun lebih kuat dari dua lawan Gabon sebelumnya.
Selain itu, manajer Kamerun, Hugo Broos, sendiri mengerti bahwa tekanan kini lebih terasa pada tuan rumah. Gabon harus memenangi pertandingan, sedangkan hasil imbang sudah cukup bagi Kamerun untuk lolos.
“Tekanan ada di Gabon, bukan di kami. Dalam kondisi tersebut sebenarnya akan memudahkan kami untuk meraih kemenangan. Namun, hasil imbang pun sudah cukup,” kata Broos.
Unggul Rekor
Sudah lima kali Kamerun dan Gaboin bertemu. Dari lima pertemuan yang pernah tercatat, Kamerun masih unggul atas Gabon dengan meraih tiga kemenangan dan dua kali kalah.
Data statistik ini diakui gelandang Gabon, Didier Ndong, memang menggelisahkan, tapi tetap harus dihadapi.
“Kami harus bermain rapat dan ketat saat bertemu Kamerun, selain memantapkan motivasi di hati untuk memenangi pertandingan,” kata Ndong.
Dalam hal materi, boleh disebut Gabon dan Kamerun sama-sama memiliki formasi pemain yang menggiurkan. Hanya, Kamerun bisa lebih cepat menjadi tim yang kompak dipimpin oleh striker Vincent Aboubakar.
Kelebihan ini akan dimaksimalkan kembali oleh Kamerun saat bertemu Gabon.
Dari prediksi yang beredar, Gabon disebut akan mengalami kesulitan untuk memenangi pertandingan dengan hasil maksimal yang bisa diraih ialah skor imbang. Lantas, apakah Gabon sebagai tuan rumah akan pasrah dengan prediksi tersebut? Pastinya tidak.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.735 |
Komentar